Hary Tanoe Temui Megawati di DPP PDIP, Bahas Pencapresan Ganjar
Megawati dan Hary Tanoe akan membahas kerja sama politik.
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6). Kedua pimpinan partai ini akan membahas kerja sama politik dalam rangka mendukung pencapresan Ganjar Pranowo.
Pantauan di lokasi, Hary Tanoesoedibjo tiba sekitar pukul 9.00 WIB. Kedatangannya disambut oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Bagaimana PDIP akan menentukan sikap politiknya di masa mendatang? “Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,” ungkapnya.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kenapa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) didirikan? Pembentukan pemerintahan darurat Republik Indonesia berawal dari adanya Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta. Dalam agresi tersebut, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditawan oleh Belanda, sehingga menyebabkan vakum dan lumpuhnya pemerintahan.
Sejumlah elite Partai Perindo yang mendampingi Hary Tanoesoedibjo adalah Ketua Harian DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq, hingga bacaleg Partai Perindo Ustadz Yusuf Mansur.
Sementara, Megawati tiba di kantor DPP PDIP sekitar pukul 9.30 WIB. Megawati yang mengenakan pakaian merah hitam disambut oleh Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo.
Setelah tak lama transit, Megawati dan Hary Tanoe bersama Ganjar serta kedua anak Megawati, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo menuju aula di lantai lima yang menjadi tempat pertemuan.
“Selamat datang Ibu Megawati dan Bapak Harry Hary Tanoesoedibjo. Perindo ini lambangnya Rajawali dan PDIP ini Banteng, jadi Rajawali dan Banteng,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat membuka pertemuan.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan PDIP dan Perindo membahas kerja sama politik Pilpres 2024. Hasto mengatakan, PDIP menghormati kedaulatan setiap partai politik.
"Prinsipnya dalam membangun kerja sama kami menghormati kedaulatan setiap partai politik," ujarnya.
PDIP mengupayakan terus merajut kerja sama politik dengan sejumlah partai seperti Golkar, PKB, PAN dan Perindo.
"Upaya untuk merajut suatu kebersamaan ini terus dilakukan baik itu juga dengan Golkar, kemudian dengan PKB, dengan PAN dan juga terakhir dengan Perindo," kata Hasto.
(mdk/tin)