Hashim: Mustahil Prabowo Subianto Mau Mendirikan Negara Khilafah
Hashim: Mustahil Prabowo Subianto Mau Mendirikan Negara Khilafah. Hashim menjelaskan, kedekatan Prabowo dengan segala komponen anak bangsa bertujuan untuk merangkul semua suku, agama, golongan, dan ras dalam upaya memperkuat nilai NKRI dan Pancasila.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menegaskan bahwa Capres Prabowo Subianto merupakan sosok yang sangat memegang kuat nilai-nilai yang terkandung di Pancasila. Dia mengatakan Prabowo menghabiskan lebih dari separuh usianya sebagai prajurit.
Sehingga, tak mungkin Prabowo meninggalkan Pancasila apalagi mendirikan negara khilafah. Pernyataan Hashim ini menjawab fitnah yang ditujukan kepada Prabowo di tengah hiruk-pikuk pemilihan presiden 2019.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Sebab, ada anggapan kedekatan Prabowo dengan kelompok Islam yang mendukungnya maju sebagai capres pilihan umat dianggap sebagai pintu masuk berdirinya negara khilafah.
"Keluarga kami adalah keluarga yang majemuk dan dan memegang kuat Pancasila yang terdiri dari berbagai agama. Sehingga mustahil Prabowo Subianto mau mendirikan negara khilafah," ujar Hashim Djojohadikusumo saat berpidato di acara Pengukuhan Pengurus Gerindra Daerah Kalimantan Barat, Pontianak, Rabu (20/2).
Hashim menjelaskan, kedekatan Prabowo dengan segala komponen anak bangsa bertujuan untuk merangkul semua suku, agama, golongan, dan ras dalam upaya memperkuat nilai NKRI dan Pancasila.
"Karena, kesenjangan sosial, ketidakadilan di dalam masyarakat bisa digunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk menghasut terjadinya disintegrasi bangsa. Membenturkan yang kaya dan miskin," terang adik kandung Prabowo tersebut.
Pada kesempatan itu, Hashim juga kembali menegaskan bahwa Pancasila tak hanya menyangkut kepercayaan seperti yang termaktub di sila pertama saja. Namun, terdapat empat sila lainnya yang saling berkaitan dan sudah menjadi cita-cita luhur pendiri bangsa.
"Oleh karena itu kita perlu mempertahankan Pancasila sebagai ideologi dan perekat bangsa sehingga Indonesia tidak disintegrasi seperti Uni Soviet dan Yugoslavia. Perlu adanya pemahaman bahwa kondisi bangsa saat ini berada di ambang disintegrasi bila kesenjangan ekonomi, politik, hukum, dan sosial semakin lebar," pungkas Direktur Media dan Komunikasi BPN Prabowo-Sandi itu.
Baca juga:
BPN Prabowo: Penggabungan Kementerian LH & Kehutanan Buat Pengawasan Tak Efektif
KPU Usulkan Debat Kelima Pilpres pada 9 April
BPN: Masalah Kabinet-kabinetan Hanya Allah SWT dan Prabowo yang Tahu
Prabowo Kuasai Lahan di Aceh Saat Krisis Moneter & Pengusaha Bawa Duit ke Luar
PDIP Tegaskan Dana Kampanye Jokowi di Pilgub 2012 Hasil Saweran
Kubu Prabowo vs Jokowi Saling Serang soal Lahan, JK Menjelaskan