Hashim: Prabowo sudah lama peduli stunting, dulu namanya revolusi putih
Menurut Hashim, Prabowo sudah berbicara tentang stunting sejak tahun 2006. Tambahnya, jauh sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperhatikan masalah itu pada bulan April 2018 lalu.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan Prabowo Subianto peduli dengan masalah gizi buruk (stunting) di Indonesia. Kata dia, Prabowo sudah membicarakan hal itu sejak lama sejak 12 tahun lalu.
"Jadi bukan baru, Prabowo ini sudah lama peduli. Dulu namanya revolusi putih. Sekarang ganti generasi emas," kata Hashim di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (2/11).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
Menurut Hashim, Prabowo sudah berbicara tentang stunting sejak tahun 2006. Tambahnya, jauh sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperhatikan masalah itu pada bulan April 2018 lalu.
"Pak Jokowi dan Pak JK (Jusuf Kalla) baru tahu mengenai stunting growth ini bulan April tahun ini. Sumber informasi belum dilihat," ungkapnya.
"Nah ini beda dengan Prabowo yang sudah tahu sejak tahun 2006. Sudah Presiden tiga setengah tahun tidak tahu bahwa 38 persen rakyatnya kekurangan (gizi)," sambungnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan data Bank Dunia, 38 persen rakyat Indonesia mengalami stunting growth. 28 persen di Jakarta dan 56 persen di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Adik kandung Prabowo ini juga telah meminta pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membantu menangani masalah kurang gizi, terutama di Ibukota. Hal itu merupakan cita-cita dari Gerakan Generasi Emas.
"Sudah minta Anies-Sandi untuk mulai pembagian susu di sekolah dikalau bisa untuk setiap anak," ujarnya.
"750.000 anak diberikan di sekolah kalau di rumah takut dijual. Maka itu harus di sekolah susu telur kacang hijau kalau bisa sediakan ikan ya ikan tapi ikan enggak dateng-dateng," ucapnya.
Baca juga:
NasDem: Hak kubu Prabowo mau berantem atau solid, tapi kami lihat mereka rapuh
Hashim sebut tudingan Prabowo dukung khilafah adalah fitnah yang konyol
Prabowo akhiri safari di Jatim dengan ziarah ke makam Sunan Ampel
PKS bilang elektabilitas Jokowi stagnan, rakyat siap pindah pilihan di 2019
Hanura nilai Pilpres 2019 nyaris selesai, PKS sebut Gede Pasek lebay!