Hoaks dan Politik Identitas Dianggap Tak Mempan Dipakai di Pilpres
"Politik identitas itu hanya kasuistik. Kalau melihat sebarannya di Indonesia, politik identitas ini sangat kecil dimainkan sebagai isu," kata Andi.
Ketua Tim Relawan Jokowi Cakra 19, Andi Widjajanto, menegaskan strategi penyebaran informasi hoaks dan politik identitas tidak akan mempan digunakan di Pilpres 2019. Menurutnya, isu politik identitas sangat jarang dipakai di daerah-daerah.
"Politik identitas itu hanya kasuistik. Kalau melihat sebarannya di Indonesia, politik identitas ini sangat kecil dimainkan sebagai isu. Kita melakukan ratusan pilkada di tingkat kabupaten, kota dan provinsi. Kalau itu dipersentase isu identitas yang dimainkan itu sangat kecil. Benar-benar tidak ada," kata Andi dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Antara, Selasa (2/4).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Begitu juga dengan pabrikasi hoaks yang terus dilancarkan untuk meruntuhkan reputasi pasangan calon petahana, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Mantan Sekretaris Kabinet ini menyebut Jokowi sering diterpa berita bohong sejak maju sebagai capres pada Pemilu 2014.
Bahkan, kata dia, Jokowi dihantam dengan isu PKI, isu agama, dan isu-isu hoaks lainnya. Tapi nyatanya, Jokowi tetap menang di 2014.
"Soal politik identitas plus hoaks yang selalu saya tekankan ke 01 adalah kita di 2014 itu diserang dengan strategi obor rakyat. Strategi yang mirip-mirip dengan hoaks di skala 2014, tapi strategi itu gagal kok," tegasnya.
Strategi hoaks, lanjut Andi, terbukti tidak sampai mempengaruhi keyakinan pemilih. "Nah di 2019 ini sudahlah, strategi itu (politik identitas dan hoaks) gagal di 2014. Masih nekat mereka coba, kita pastikan itu enggak mempan. Pasti gagal," tuturnya.
Yang terpenting, Andi berharap, sesuai pesan yang disampaikan Jokowi pada debat keempat lalu, masyarakat jangan sampai tercerai berai gara-gara politik lima tahunan.
"Saya mengulang aja kata-kata Pak Jokowi. Jangan sampai (kampanye) pemilu yang enam bulan ini membuat rantai sepeda kita putus. Jangan sampe rantai sepeda bangsa ini putus hanya gara-gara pemilu lima tahunan," jelas Andi.
Andi meyakini, di sisa waktu sekitar dua pekan ini masyarakat sudah menentukan pilihan siapa yang akan dipilih sebagai pemimpin mereka untuk lima tahun ke depan.
"Kalau berjalan normal serta melihat survei-survei yang ada, secara rasional kita sudah tahu elektabilitas siapa yang nanti akan tinggi pada 17 April nanti," ucapnya.
Baca juga:
Terharu, Prabowo Peluk Seorang Montir yang Beri Sumbangan Dana Buat Kampanye
Jokowi: Coba di Negara Mana Ada Presiden Lewat Dicegat Warga
Bupati Sragen Dilaporkan ke Bawaslu Karena Foto Berpose Satu Jari
Soal Pengadangan Ma'ruf Amin di Pamekasan, Sandiaga Minta Pendukung Jaga Kondusivitas
Mensos: Pendamping PKH Bagi-Bagi Kalender Gambar Jokowi Bukan untuk Kampanye