Ical bantah tolak Golkar dukung Ahok, hanya harus sesuai prosedur
Konteks Golkar mendukung Ahok harus dilalui proses keputusan DPD, pengkajian oleh DPP, dan tim pemenangan.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menyangkal kabar yang beredar bahwa dirinya menolak jika Golkar mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Orang itu suka menafsirkan sesuatu yang salah," ujar Aburizal di DPP Golkar, Senin (20/6)
Ical biasa dia disapa menyebut, konteks Golkar mendukung Ahok harus dilalui proses yang diawali dengan keputusan DPD, pengkajian oleh DPP, dan tim pemenangan dengan tetap berkonsultasi kepada Dewan Pembina.
Dirinya menyebut, walaupun pola dukungan terhadap bakal calon gubernur yang akan didukung Golkar di Pilkada DKI 2017 mendatang ini berbeda dengan pola pengusungan presiden, wapres atau bahkan menteri, namun semua sistematikanya tetap harus melalui musyawarah di internal.
"Saya katakan, penuhi dulu prosesnya. Kalau (mengenai) presiden, wakil presiden, menteri, itu wajib dilaksanakan (masukan Dewan Pembina). Kalau kepala daerah tidak. Tapi tetap dibicarakan dan diputuskan bersama," ujar Aburizal.
"Jadi bukan hanya soal setuju atau tidak setuju," pungkasnya.
Diketahui, wacana mengenai dukungan Golkar terhadap Ahok mulai berkembang sejak Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2016-2019 terpilih, Setya Novanto, berkomentar mengenai Pilkada DKI dengan nada dukungan terhadap Ahok.
Meski tersirat, namun sikap Novanto itu disebut-sebut sebagai sinyal dukungan kepada calon petahana di Pilgub DKI 2017 tersebut. Kemudian, hal itu pun langsung disambut oleh DPD Golkar DKI, yang secara resmi telah mendeklarasikan dukungannya kepada Ahok.