Idrus sebut dinamika politik tak boleh rusak hubungan Akom-Setnov
Sebelumnya, Akom tak mempermasalahkan dirinya saat ini tak lagi menjabat sebagai Ketua DPR. Hubungan dengan Novanto pun, kata Akom, juga tidak ada masalah.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) resmi memberhentikan Ade Komarudin (Akom) dari jabatan Ketua DPR RI, Rabu (31/11) lalu. Akom diduga melanggar kode etik Dewan karena dua kasus, yakni perkara persetujuan rapat sembilan perusahan BUMN melakukan rapat dengan Komisi XI tanpa sepengetahuan Komisi VI yang merupakan mitra kerja perusahaan BUMN itu.
Kedua, laporan empat orang anggota Baleg karena diduga melanggar kode etik Dewan dengan mengulur waktu dalam pembahasan RUU Pertembakauan. Setelah dicopot, posisinya sebagai Ketua DPR kembali diambil alih oleh Setya Novanto. Karena masalah ini, hubungannya dengan Setnov dikabarkan renggang.
Kabar keretakan itu dibantah oleh Akom. Pernyataan Akom pun diamini oleh Sekjen Partai Golkar. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham membenarkan tidak ada masalah dengan hubungan pribadi Akom dengan Novanto.
"Dan saya melihat dan pernyataan saudara Akom sendiri seperti yang kita baca secara pribadi enggak ada masalah tetap sebagai sahabat, sebagai teman dan sebagai kader Partai Golkar, dan memang sejatinya seperti itu lah," kata Idrus di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (26/12).
Menurutnya, dinamika dan konstalasi politik yang terjadi di internal partai dan DPR tidak boleh merusak hubungan Akom dengan Novanto. Pihaknya pun mengapresiasi pernyataan Akom dengan membantah isu keretakan itu.
"Dinamika politik yang terjadi itu tidak boleh merusak hubungan-hubungan pribadi sesama kader-kader dan kami memberikan apresiasi kepada pernyataan Akom seperti itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Akom tak mempermasalahkan dirinya saat ini tak lagi menjabat sebagai Ketua DPR. Hubungan dengan Novanto pun, kata Akom, juga tidak ada masalah.
"Pribadi tidak ada masalah dengan Pak Setnov. Saya berbeda karena bersaing saja. Kalau bersaing boleh dong? Tapi secara pribadi tidak ada itu," kata Akom saat jumpa pers, Jakarta, Minggu (25/12).
"Tidak ada itu gerbong-gerbong. Itu hanya pas Munas, setelah itu tidak ada," tambahnya.
Saat ini, dikatakan Akom, dirinya akan membersihkan nama baiknya soal kasus pemberhentian dirinya sebagai Ketua DPR. Dia juga menegaskan tidak ada niatan kembali untuk merebut kursi panas sebagai Ketua DPR.
"Ini murni untuk nama baik saya. Saya enggak mau negara ini yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Saya luruskan ingin mengembalikan mama baik saya, bukan ingin jadi ketua lagi. Masa ketua DPR cuma diisi saya sama Pak Setnov saja. Emang DPR punya saya sama Pak Setnov, kan enggak," tegasnya.