Ikut konvensi Demokrat, Marzuki ogah mundur seperti Gita
"DPR itu enggak ada kerja eksekutif, mengeksekusi suatu program, mengurusi tender," kata Marzuki.
Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Marzuki Alie tak mau ikut-ikutan mundur seperti Gita Wirjawan untuk bisa fokus konvensi. Menurut dia, tugas DPR berbeda dengan pemerintah yang harus mengurusi banyak persoalan.
"DPR itu enggak ada kerja eksekutif, mengeksekusi suatu program, mengurusi tender, membuat izin, menandatangani izin, kemudian mengevaluasi, dan sebagainya," ujar Marzuki saat menghadiri Harlah PBNU ke-88 di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (31/1).
Dia meyakini tugas DPR tak berbeda jauh dengan proses konvensi yaitu kerja politik untuk bertemu dan menyapa masyarakat. Karena itu, dia yakin keikutsertaannya sebagai peserta konvensi tak mengganggu kinerjanya menjadi Ketua DPR.
"Nah DPR ini kan tugasnya, kerja politik, bertemu rakyat, sebagai legislator, apalagi saya jubir DPR, kan bisa sekali dayung. Artinya manakala saya sosialisasi dengan tugas saya jubir DPR, kan orang akan tahu juga saya sebagai peserta konvensi. Walaupun saya tidak bicara," ujar dia.
Apalagi proses konvensi banyak menyita waktu untuk menyapa masyarakat. Jika bekerja di eksekutif, kata dia, akan banyak meninggalkan acara-acara penting di konvensi.
"Kontesnya beda DPR dan pemerintah. Kalau pemerintah memang kalau ada hal yang harus diputuskan secara harian, itu memang sangat mengganggu. Dan Pak Gita tak bisa ikuti acara di Palembang, dan seperti Pak Sarudajang kan waktu di Palembang enggak ikut, karena ada banjir di Manado," kata dia.
"Kalau DPR, tugas kita kan legislasi, masalah budgeting sudah selesai, lalu pengawasan ada komisi, jadi legislasi dikerjakan oleh komisi dan oleh pansus. Tugas pimpinan apa? Ya memang ke rakyat, bersosialisasi, beri ceramah, ikut acara protokoler, tidak akan ada konflik di sana," katanya.