Ikuti Perintah FX Rudyatmo, Gibran Kumpul Bareng Senior PDIP Solo untuk Belajar
Saat ke pasar, lanjut dia, dia tidak lupa mencatat keluhan-keluhan yang dialami pedagang. Begitu pula saat mengunjungi rumah-rumah warga.
Bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengumpulkan belasan tokoh senior PDIP Kota Solo, Kamis (19/12). Mereka menggelar pertemuan di rumah salah satu tokoh bernama Sonny Wardhana, Jalan Surya Nomor 68, Jagalan Solo.
Dalam keterangannya, putra sulung Presiden Joko Widodo itu menyebut, ada 15 tokoh yang hadir. Di antaranya Sonny Wardhani yang merupakan aktivis ProMega, Forum 628. Kemudian Hariadi Saptono, yang merupakan fungsionaris DPC PDIP Kota Solo, lalu Teguh Mulyono, dari PAC Serengan, Timbul Hananto, sesepuh partai dan lainnya.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Bagaimana Gibran menang Pilpres? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Kapan Gibran menyindir Cak Imin soal IKN? Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyelepet Cak Imin soal rencana pembangunan 40 kota besar. Gibran menyindir Cak Imin ingin bangun puluhan kota besar tetapi menolak IKN "Gus Muaimin ini agak aneh ya, pengen membangun kota seperti Jakarta tapi enggak setuju IKN. Tapi ya monggo lah ya enggak apa-apa," kata Gibran dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
Gibran mengaku tengah belajar. Langkahnya tersebut sesuai dengan perintah Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo. "Perintah dari Pak Rudy kan saya harus belajar dulu. Ya ini tadi belajar dari tokoh-tokoh. Tiap hari blusukan ke pasar, saya belajar dari pedagang," katanya.
Saat ke pasar, lanjut dia, dia tidak lupa mencatat keluhan-keluhan yang dialami pedagang. Begitu pula saat mengunjungi rumah-rumah warga.
"Saya selalu mencatat kritikannya apa. Kalau yang sudah bagus ya akan saya lanjutkan. Tiap hari saya blusukan, sowan ke senior, sowan ke kiai itu untuk belajar sesuai perintah Pak Rudy," jelasnya.
Gibran Temani Puan Makan Soto
Gibran mengaku telah bertemu dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani serta Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto. Setelah menjemput di Bandara Internasional Adi Soemarmo Rabu (18/12) petang saat akan berkunjung ke Sukoharjo, keesokan harinya keduanya makan bersama di Soto Gading, Solo.
Warung Soto di Jalan Brigjen Sudiarto, Gading Kidul tersebut merupakan langganan Presiden Jokowi dan keluarga. Sejumlah tokoh termasuk Megawati Soekarnoputri juga sering mampir ke warung tersebut saat berkunjung ke Solo.
"Tadi (Puan Maharani) ke Soto Gading dulu sebelum berangkat ke bandara," ujar Gibran.
Dia mengungkapkan pertemuannya dengan Puan dan Bambang Pacul juga bagian dari proses belajar. "Saya sadar diri saya masih muda, saya butuh belajar. Tapi anak muda belajarnya cepat," katanya.
Namun Gibran enggan membeberkan isi pertemuan dengan Puan. Tetapi intinya, dia mengatakan selaku kader PDI-P dan bakal calon Wali Kota Solo ke depan akan membangun partai dengan cara gotong royong bersama semua elemen partai.
"Baik yang ada di struktur maupun kultur dan juga sekaligus bersama dengan para tokoh senior partai yang hadir di sore ini," jelasnya lagi.
Salah satu tokoh senior PDIP Solo yang juga mantan anggota dewan dari partai itu, Haryadi Saptono mengatakan acara tersebut merupakan silahturahmi antara Gibran dengan keluarga besar PDIP.
"Baik struktural partai, mantan struktural dan aktivis. Intinya semakin menjelaskan bahwa saat ini Gibran jadi salah satu bakal calon. Jadi kami sepakat untuk berjuang bersama untuk mendukung mas Gibran," katanya lagi.
Adanya dua kader partai yang maju sebagai bakal calon wali kota, dinilai Haryadi bukan satu masalah. Hal tersebut hanya persoalan dinamika partai secara internal.
"Saat rekomendasi turun ke salah satu bakal calon, pasti PDI-P akan jadi satu yang utuh. DPP pasti memberikan satu yang terbaik dan kita akan tegak lurus ke partai," pungkasnya.
(mdk/ray)