Reaksi PDIP Surakarta Usai FX Rudy Dituding Ancam Bunuh Kader
FX Rudy dilaporkan bakal calon wakil wali kota(bacalon wawali) Solo, Wawanto.
Bakal calon wakil wali kota(bacalon wawali) Solo, Wawanto melaporkan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo ke Polresta Surakarta. Wawanto mengaku melaporkan koleganya di partai banteng moncong putih karena adanya ancaman kekerasan.
Menurutnya, ancaman itu bermula dari sikap sejumlah kader yang menolak keputusann DPC mengusung Teguh Prakosa-Bambang Nugroho untuk Pilkada Solo.
DPC PDIP Kota Surakarta memastikan tidak ada ancaman pembunuhan yang dilakukan FX Hadi Rudyatmo pada kader.
Ketua Tim Pemenangan Pilkada 2024 dari DPC PDIP, YF Sukasno, menceritakan awal mula kericuhan antara sejumlah kader dengan Ketua DPC PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.
"Saat itu saya ada di situ, tidak ada ancaman pembunuhan," katanya.
Mengenai laporan yang dilakukan oleh kader ke kepolisian soal ancaman pembunuhan tersebut, dikatakannya, sudah diurus oleh bidang hukum DPC PDIP.
Ia memastikan, sejauh ini DPC PDIP tidak terganggu dengan kejadian tersebut. Apalagi rekomendasi ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Justru ia mempertanyakan sikap berbanding terbalik beberapa kader yang di satu sisi menyatakan tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum PDIP, namun nyatanya tidak bisa menerima turunnya rekomendasi.
Sebelumnya, kader DPC PDIP Surakarta Wawanto melaporkan FX Hadi Rudyatmo ke Polresta Surakarta dengan kasus dugaan pengancaman pembunuhan dan tindakan kekerasan terhadap dirinya.
Laporan tersebut didasari dari tindakan yang diterima Wawanto saat rapat internal kader PDIP di Girli Corner, Solo Kamis (29/9).
Wawanto mengatakan tindakan pengancaman didapatkannya saat menyatakan sikap tidak akan masuk dalam tim pemenangan bakal pasangan calon yang diusung PDIP Teguh Prakosa-Bambang 'Gage' Nugroho pada Pilkada 2024.
Ia juga menanyakan masuknya nama Bambang mengingat yang bersangkutan tidak mengikuti penjaringan internal di tingkat DPC, DPD, maupun DPP PDIP.
Sebelumnya, Wawanto mengatakan secara pribadi mereka tidak ada masalah dengan Bambang Gage. Namun demikian, dikatakannya, mekanisme partai tidak boleh dilanggar.
Ia juga menyesalkan pada saat belum ada pengumuman resmi soal rekomendasi, namun kabar penunjukan Teguh-Gage sudah menyebar ke mana-mana.
"Padahal yang lain sudah berdarah-darah dalam melakukan sosialisasi, tiba-tiba orang yang tidak ikut kontestasi malah dicalonkan," katanya