Kantor PDIP Solo Didatangi Polisi, Kapolresta: Hanya Patroli Biasa
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menilai kedatangan petugas kepolisian tersebut sebagai tindakan yang tidak wajar.
Kantor Sekretariat DPC PDIP Solo, Rabu (8/11) siang, didatangi sejumlah polisi. Kejadian itu dinilai tidak biasa atau janggal.
Kantor PDIP Solo Didatangi Polisi, Kapolresta: Hanya Patroli Biasa
Kedatangan polisi itu disampaikan salah satu kader partai berlambang banteng moncong putih kepada merdeka.com melalui WhatsApp pribadi, dengan narasi "Kantor DPC Digerudug Polisi".
Saat dikonfirmasi, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pun membenarkan. Ia mengaku mendapatkan laporan kejadian tersebut. Kantor di Jalan Hasanudin, Brengosan, Kelurahan Purwosari, Laweyan yang belum lama diresmikan dan belum difungsikan mendapat kunjungan dari kepolisian.
"Jadi tadi siang saya dapat laporan, dikirimi foto kalau di kantor DPC dipatroli polisi," ujar Rudy saat ditemui, Rabu (8/11) petang.
Mantan Wali Kota Solo itu menilai kedatangan para petugas tersebut janggal. Alasannya, sedang tidak ada kegiatan di kantor yang diresmikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara virtual 16 Oktober lalu. Sekretariat
itu belum difungsikan.
Menurutnya kedatangan petugas kepolisian tersebut sebagai tindakan yang tidak wajar.
"Apa pun yang dilakukan oleh aparatur negara termasuk TNI, Polri, ASN kalau tidak ada kegiatan, kemudian mampir di DPC, itu kan hal yang tidak wajar. Itu bentuk atau membuat opini masyarakat menilai bahwa ada intervensi dari aparatur negara," katanya.
Ia mengimbau dan berharap kepada aparatur negara, TNI, Polri, dan ASN bisa bertindak netral menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
"Kalau DPC saja sudah didatangi polisi, maka orang akan menilai ini adalah bentuk intervensi, intimidasi. Ini supaya orang takut ke DPC, ini tidak benar, entah itu maunya sendiri atau disuruh, saya tidak tahu," katanya.
Rudy menyayangkan kedatangan para petugas patroli kepolisian tersebut. Apalagi, lanjut dia, kejadian seperti itu tidak pernah ada dari dulu sampai sekarang. Rudy mengaku tidak mengetahui berapa jumlah petugas yang datang. Namun ia menyatakan jika tindakan tersebut sebagai bentuk intervensi atau intimidasi.
"Ini pertama kalinya, dari dulu sampai sekarang tidak pernah ada. Setiap hari tidak ada polisi yang datang, seandainya patroli hanya sekadar lewat, tapi kalau ini berhenti. Kalau saya memberikan gambaran, inilah bentuk intimidasi dan intervensi pada parpol."
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Dihubungi terpisah, Kapolresta Surakarta Kombes Iwan Saktiadi menjelaskan jika sejumlah polisi yang datang tersebut untuk melaksanakan patroli keamanan.
Menurutnya, patroli tersebut rutin dilakukan menjelang Pemilu 2024 dan merupakan tugas pokok kepolisian dan dijamin oleh undang-undang untuk menjamin Kamtibmas.
"Jadi ini tadi patroli rutin menjelang Pemilu 2024 yang biasa kami lakukan. Tidak ada yang istimewa dari giat tersebut," terang Iwan.
Iwan menjelaskan, para petugas kepolisian tidak melakukan interaksi apa pun dengan orang-orang yang ada di sekitar DPC PDIP Solo. Patroli yang dilakukan hanya untuk menjaga Kamtibmas.
"Kalau patroli itu sudah menjadi kewajiban kami. Tidak hanya DPC PDIP, semua kantor kami sambangi tidak hanya kantor PDIP, kantor-kantor KPU, Bawaslu, atau partai lain juga kami sambangi, tidak ada yang berbeda dengan itu," tandasnya.
Iwan pun meminta maaf jika kegiatan patroli tersebut membuat para Kader PDIP merasa terintimidasi.
"Kalau secara pribadi beliau (Rudy) tidak berkenan saya sebagai Kapolresta saya mohon maaf. Tidak ada maksud apa pun, kami netral," tutup Iwan.