PDIP Minta Gibran Mundur dan Kembalikan KTA
PDIP meminta para relawan untuk tidak menghujat dan mencaci maki lawan politik Ganjar-Mahfud.
PDIP meminta para relawan untuk tidak menghujat dan mencaci maki lawan politik Ganjar-Mahfud.
PDIP Minta Gibran Mundur dan Kembalikan KTA
Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mundur sebagai kader dan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP. Surat dikirim melalui Wakil Wali Kota Solo sekaligus Sekretaris DPC PDIP Teguh Prakosa belum direspon.
"Belum dijawab, sudah kita surati agar mundur dari PDIP," kata Rudy usai menghadiri pembekalan relawan di Rumah Bersama Relawan Ganjar Jawa Tengah, Semarang, Jumat (3/11).
FX Rudy menyayangkan sikap Gibran yang menerima tawaran cawapres Prabowo Subianto saat masih menjadi kader PDIP. Menurut Rudy, manuver Gibran ini tidaklah etis.
"Saya sudah memberikan saran yang baik supaya menggunakan etika, biar besok generasi selanjutnya setelah melangkah itu pakai etika," ungkapnya.
Dengan pengunduran diri Gibran dari kader PDIP nantinya bisa membantu menepis isu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo yang berdiri di antara dua kaki.
Sebab beredar isu bahwa PDIP sengaja menggantungkan Gibran sebagai tiket masuk pemerintahan jika Ganjar-Mahfud MD kalah dalam kontestasi Pilpres 2024. Jika kalah, PDIP masih punya tiket melalui Prabowo-Gibran.
"Hanya pengen Mas Gibran itu bantu menepis isu Mbak Mega berdiri di dua kepentingan, Pak Jokowi berdiri di dua kepentingan," jelasnya.
FX Rudy meminta para relawan untuk tidak menghujat dan mencaci maki lawan politik Ganjar-Mahfud. Relawan diminta fokus pada pemenangan Pilpres 2024.
"Tidak perlu mencaci maki, menghujat, mem-bully siapapun. Fokus memenangkan Ganjar dan Mahfud satu putaran," tandasnya.