FX Rudy Minta Gibran Mundur dari PDI Perjuangan demi Nama Baik Megawati
Rudy tidak ingin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dianggap melakukan politik dua kaki.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) meminta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri dan mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP. Permintaan Rudy disampaikan seusai Gibran mendaftarkan diri ke KPU sebagai cawapres Koalisi Indonesia Maju, Kamis (25/10).
FX Rudy Minta Gibran Mundur dari PDI Perjuangan demi Nama Baik Megawati
Permintaan Rudy dilakukan demi nama baik Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Saat ini tak sedikit yang beranggapan jika Megawati melakukan politik dua kaki, yakni dengan mengizinkan salah satu kadernya ikut berkontestasi pada Pilpres 2024 bersama partai lain.
"Dengan sangat lagi hormat, saya berharap Mas Gibran beranilah, membuat surat pengunduran diri, dan mengembalikan KTA ke DPC PDI Perjuangan. Supaya tidak ada penilaian, Mbak Mega dikira bermain di dua kaki. Yo Ganjar, yo Gibran, gitu. Jangan," ujar Rudy saat ditemui di rumahnya, Pucangsawit Jebres.
Pengunduran diri dan pengembalian KTA tersebut, lanjut Rudy, sekaligus sebagai bentuk penghormatan kepada Megawati sebagai ketua umum yang mempunyai hak prerogatif. Dengan kewenangan tersebut Mega sudah menerbitkan rekomendasi untuk Gibran saat mengikuti Pilkada Solo tahun 2020.
"Karena kalau tahun 2019/2020 tidak diberi rekomendasi menjadi wali kota, kan nggak ada persyaratan yang diputuskan oleh MK yang pernah menjadi kepala daerah. Untuk itu mohon dengan sangat hargai dan hormati Mbak Mega yang telah memberikan rekomendasi dengan cara yang santun."
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy), Rabu (25/10).
Rudy memastikan majunya Gibran sebagai bacawapres Prabowo tidak atas persetujuan partai, meskipun putra sulung Presiden Jokowi mengaku sudah bertemu Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebelum diumumkan sebagai cawapres.
"Yo enggak lah, semua kan kepada ketua umum kan," katanya.
Rudy menambahkan, jika saja Megawati mau bermain politik dua kaki, itu sudah dilakukan sejak dulu, yakni pada masa kepemimpinan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Kenyataannya Megawati memilih menjadi oposisi. "Saya menyampaikan sekali lagi. Mas Gibran dulu datang kelihatan mukanya di DPC, mundur kelihatan punggungnya," ungkapnya.
Selaku Ketua DPC PDIP Kota Solo Rudy juga mengucapkan selamat kepada Gibran yang telah mendaftarkan diri ke KPU sebagai peserta Pilpres 2024.
"Doa saya mesti positif. Selamat dan sukses. Dengan harapan, kami sampaikan kepada Mas Gibran jangan sampai ada penilaian penilaian ketua umum saya ini bermain di dua kaki," katanya lagi.
Rudy mengaku belum berkomunikasi dengan Gibran semenjak peresmian Kantor DPC PDIP Solo, Senin pekan lalu. Saat itu Gibran melalui pesan WhatsApp meminta izin tidak datang karena sedang ada rapat. Meski demikian, Rudy mengaku hubungannya dengan Gibran tetap terjaga.
"Saya lebih penting persahabatan daripada sebuah jabatan, sehingga Mas Gibran sebagai cawapres pun masih sahabat karena ciptaan Tuhan itu tidak diciptakan untuk bermusuhan," pungkasnya.