Gibran Pasrah Disebut Bukan Kader PDIP, Soal KTA akan Temui FX Rudy
Wali Kota Solo yang juga kader PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan segera menemui FX Rudy.
Wali Kota Solo yang juga kader PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan segera menemui FX Rudy.
Gibran Pasrah Disebut Bukan Kader PDIP, Soal KTA akan Temui FX Rudy
Wali Kota Solo yang juga kader PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan segera menemui Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy). Pernyataan tersebut menanggapi statemen Rudy yang memintanya mengembalikan kartu tanda anggota (KTA).
"Itu kan udah jelas (terkait KTA). Ya nanti saya temui pak Rudy," ujar Gibran di balai kota, Jumat (27/10).
Gibran tidak menjelaskan kapan waktu bertemu denga FX Rudy. Saat disinggung terkait pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun yang menyatakan dirinya sudah bukan anggotanya lagi secara de facto sejak resmi maju sebagai Cawapres, Gibran pasrah.
"Kalau Pak Komar mengatakan statemen seperti itu yaudah. Ya saya ngikut aja kalau Pak Komar sudah berstatemen seperti itu," bebernya.
Demikian juga saat ditanyakan pertemuannya dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Gibran menyatakan jika statemen anak Megawati Soekarnoputri terkait keanggotaannya di PDIP sudah jelas.
"Saya beritahu berkali-kali dari minggu lalu, ada Pak Arsjad (Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden) juga, statemen Mbak Puan juga sudah jelas. Tidak perlu saya ulang-ulang lagi," tandasnya.
"Saya sudah ketemu Mbak Puan, Pak Arsjad, bicara baik-baik, beliau memahami. Udah cukup itu aja," imbuhnya menandaskan.
Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Rudy meminta Gibran mengundurkan diri dan mengembalikan KTA. Permintaan Rudy disampaikan usai Gibran mendaftarkan diri ke KPU sebagai cawapres koalisi Indonesia Maju, Kamis (25/10).
Permintaan Rudy dilakukan demi nama baik Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Di mana saat ini tidak sedikit yang beranggapan jika Megawati berdiri di atas dua kaki. Yakni dengan mengizinkan salah satu kadernya ikut berkontestasi pada Pilpres 2024 bersama partai lain.
"Dengan sangat lagi hormat, saya berharap Mas Gibran berani lah, membuat surat pengunduran diri, dan mengembalikan KTA ke DPC PDI Perjuangan. Supaya tidak ada penilaian, Mbak Mega dikira bermain di dua kaki. Yo Ganjar, yo Gibran, gitu. Jangan," ujar Rudy saat ditemui di rumahnya, Pucangsawit Jebres.
Pengunduran diri dan pengembalian KTA tersebut, lanjut Rudy, sekaligus sebagai bentuk penghormatan Megawati sebagai ketua umum yang mempunyai hak prerogatif. Dengan kewenangan tersebut, Mega sudah menerbitkan rekomendasi untuk Gibran saat mengikuti pilkada Solo tahun 2020 lalu.
"Karena kalau tahun 2019/2020 tidak diberi rekomendasi menjadi wali kota, kan enggak ada persyaratan yang diputuskan oleh MK yang pernah menjadi kepala daerah. Untuk itu mohon dengan sangat hargai dan hormati mbak Mega yang telah memberikan rekomendasi dengan cara yang santun," tandasnya.