Ini 4 alasan PPP akhirnya jatuhkan pilihan pada Agus Yudhoyono
Ini 4 alasan PPP akhirnya jatuhkan pilihan pada Agus Yudhoyono. Meski belum pernah memimpin lembaga birokrasi namun kemampuan Agus memimpin batalyon di TNI patut dipertimbangkan.
Penunjukan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai bakal calon gubernur DKI dianggap sejumlah pihak hanya sebagai eksperimen politik dari poros Cikeas. Sekjen PPP Arsul Sani tidak terpengaruh dengan rumor tersebut.
Arsul berpandangan dukungan PPP kepada Agus didasarkan pada beberapa faktor. Pertama, PPP melihat kepribadian dan kemampuan memimpin Agus selama di dunia militer. Kemudian, latar belakang pendidikan, dan terakhir melihat lingkungan Agus.
"PPP sebagai partai pengusung simpel saja melihatnya, sosok ini seperti apa, kepribadiannya seperti apa. Kemudian kalau pun kita belum melihat tapi kemampuannya seperti apa. Latar belakang pendidikannya seperti apa, terus lingkungannya seperti apa, sudah itu saja. Kalau semua positif bagus kenapa enggak," kata Arsul kepada merdeka.com, Senin (26/9).
Meski belum pernah memimpin lembaga birokrasi namun kemampuan Agus memimpin batalyon di TNI patut dipertimbangkan. Tak kalah cemerlang, katanya, dari segi pendidikan, Agus diketahui memiliki gelar master di bidang kebijakan publik dari 3 universitas berbeda.
"Agus misalnya, dia memang belum pernah jadi birokrat, tapi dia pernah memimpin paling tidak dia sudah pernah memimpin di lingkungan TNI, karena dia jadi komandan batalion," jelas dia.
"Latar pendidikannya dia master di 3 tempat berbeda, 2 di antaranya terkait disiplin public policy, bidang kebijakan publik. Nah itu knowledge yang dibutuhkan untuk pimpinan organisasi pemerintahan," terangnya.
Kemudian, Arsul menyebut lingkungan Agus sebagai putra dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga bisa menjadi modal penting untuk bisa memenangi persaingan di Pilgub DKI.
"Terus dia lingkungannya jelas, dia anak dari Presiden, bapaknya juga masih ada. Dan itu bisa memberikan kontribusi positif kalau dia jadi gubernur," tambahnya.
Menurut Arsul, banyak pemimpin sukses yang tidak memiliki pengalaman politik dan birokrasi yang cukup. Dia menyebut nama mantan Gubernur DKI Ali Sadikin, Presiden Joko Widodo hingga Wali kota Bandung Ridwan Kamil.
"Dulu Ali Sadikin waktu jadi gubernur masuk event politik atau jadi birokrat dulu. Sutiyoso waktu jadi gubernur 10 tahun dia sebelumnya masuk politik atau jajaran birokrasi dulu enggak? Enggak," pungkasnya.