Ini 5 kriteria cawapres ideal versi Seknas Jokowi
Seknas Jokowi belum berani menyebut nama dan baru mengumpulkan kriteria cawapres untuk Jokowi.
PDIP harus menggandeng partai lain untuk berkoalisi mengajukan pasangan capres-cawapres dalam pilpres mendatang. Siapa pendamping Joko Widodo, Seknas Jokowi membuat beberapa kriteria yang dihimpun dari aspirasi dan pandangan berbagai pihak.
Berikut kriteria cawapres ideal untuk Jokowi menurut Seknas Jokowi seperti yang disampaikan dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (11/4).
Pertama, cawapres adalah figur yang dikenal baik dan diterima oleh Jokowi , dan dengan demikian diterima oleh internal partai. Kriteria ini merupakan turunan langsung dari semangat presidensial yakni penentu pilihan cawapres adalah Jokowi .
Kedua, cawapres adalah figur yang dapat dikatakan sebagai pelengkap, atau mengisi aspek-aspek yang dirasa kurang menonjol dimiliki oleh Jokowi . Kriteria ini menunjuk kepada soal integritas, kapasitas dan kapabilitas, dan tentu kemampuan kerja yang dibutuhkan, sesuai dengan irama kerja Jokowi .
Topik pilihan: Quick Count Pemilu 2014 | Pilpres
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang dikatakan Andreas Hugo Pareira tentang 'cawe-cawe' Jokowi? Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, dimulai dari upaya untuk menambah massa jabatan tiga periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil," ungkap dia."Drama series cawe-cawenya kemudian beralih dengan 'melabrak' UU Pilpres menyangkut batas usia 40 tahun melalui tangan Paman Usman di MK dan menjadikan putra Gibran sebagai Cawapres Prabowo," tambah Andreas.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Ketiga, cawapres adalah figur yang merupakan tokoh muda. Kriteria ini muncul dari kalangan muda, yang menilai bahwa naiknya Jokowi merupakan simbol dari semangat baru, suatu kehendak untuk menuntaskan regenerasi politik. Kita berharap tokoh-tokoh senior dapat berbesar hati memberikan ruang kesempatan pada angkatan muda untuk memimpin bangsa. Di luar itu, tokoh muda dapat diartikan sebagai tokoh dengan jarak usia yang tidak terlalu jauh dengan Jokowi . Kita menyadari bahwa kultur ewuh pakewuh masih sangat kental dalam lingkungan kita. Perbedaan usia yang terlalu jauh dikhawatirkan akan membangun suasana kerja yang kurang dinamis. Indonesia hari ini tidak kekurangan tokoh muda.
Keempat, cawapres adalah figur yang mampu membawa tambahan suara, dan jika dipasangkan dengan Jokowi tidak memiliki resistensi publik yang besar dan akan menaikkan tingkat keterpilihan.
Kelima, cawapres adalah figur dengan penguasaan yang baik terhadap tantangan yang dihadapi bangsa, baik pada tingkat nasional, regional maupun global. Apa yang tidak dapat diingkari bahwa Indonesia ke depan berhadapan dengan lingkungan global yang telah berubah, dan dengan demikian membutuhkan suatu kemampuan tersendiri, agar kita tetap teguh dalam melintasi jalan kemandirian sebagaimana cita-cita proklamasi kemerdekaan.
"Inilah lima kriteria yang berhasil dihimpun. Di luar itu, Seknas Jokowi terus melakukan komunikasi, menghimpun pandangan-pandangan, untuk melengkapi kriteria tersebut, dan pada gilirannya usulan nama-nama," tulis Presidium Seknas Jokowi , Dadang Juliantara.
Baca juga:
Dosen UI nilai PDIP kurang bisa 'counter attack'
Sekarang Jokowi dinilai jadi 'musuh media' milik calon seteru
Jokowi: Saat pileg, yang diserang malah saya
Duet Jokowi-Wiranto ramai di media sosial
Jokowi sebut pencapresan tak bisa diganggu gugat