Ini alasan Jokowi tak copot Menperin Airlangga dari kabinet kerja
Khofifah dicopot karena sedang bertarung di Pilkada Jawa Timur 2018. Berbeda dengan Khofifah, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berada dalam posisi aman. Padahal, Airlangga merangkap jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Presiden Joko Widodo melengser Khofifah Indar Parawansa dari Kabinet Kerja. Jabatan Khofifah diisi oleh Sekretaris Jenderal Golkar, Idrus Marham.
Khofifah dicopot karena sedang bertarung di Pilkada Jawa Timur 2018. Berbeda dengan Khofifah, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berada dalam posisi aman. Padahal, Airlangga merangkap jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa banyak Ketua DPD Golkar ingin Airlangga Hartarto kembali memimpin secara aklamasi? "Makanya cukup rasional jika DPD ingin aklamasi untuk AH," jelasnya. Dia menambahkan, tidak mudah untuk Golkar meraup suara maksimal di Pemilu karena tidak ada kader yang bertarung di Pilpres 2024.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditemui seusai pelantikan Mensos baru dengan sisa masa jabatan periode 2014-2019 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/1) mengungkap alasan tidak mencopot Airlangga dari jabatan Menperin.
"Ini kan tinggal satu tahun (periode kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla) saja praktis ini kita. Kalau ditaruh orang (Menteri Perindustrian) baru, ini belajar bisa 6 bulan kalau enggak cepat bisa setahun kuasai itu," ungkap Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga melihat Airlangga memiliki kapabilitas yang bagus. Selama menjabat sebagai Menperin, mantan Ketua Komisi VII DPR itu dinilai bekerja optimal.
"Kita lihat memang di Menperin pak Airlangga ngerti betul yang berkaitan dengan makro konsep makro industri di negara kita, hilirisasi ke depan seperti apa," ujarnya.
Jokowi mengingatkan, memilih menteri baru harus mempertimbangkan banyak hal. Di antaranya kemampuan yang dimiliki calon menteri. Sejauh ini, sosok Airlangga memang masih layak memimpin Kemenperin.
"Ini kementerian yang tidak mudah," kata dia.
Baca juga:
Ditunjuk jadi Mensos, Idrus Marham mengaku cocok kerja dengan Jokowi
PKB sebut Jokowi pilih Idrus jadi Mensos karena berasal dari NU
Ingin dekat, alasan Jokowi angkat Teten jadi koordinator stafsus Presiden
Digeser Moeldoko, Teten ditunjuk jadi Koordinator Staf Khusus Presiden
Jokowi lantik Idrus Marham jadi Mensos, begini reaksi netizen