Ini alasan Megawati irit bicara soal politik, termasuk Pilgub Jatim
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengaku malas berbicara soal politik, khususnya Pilkada serentak 2018. Karena dia tidak ingin peristiwa di Jakarta terulang.
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengaku malas berbicara soal politik, khususnya Pilkada serentak 2018. Karena dia tidak ingin peristiwa di Jakarta terulang.
Megawati mengaku lebih suka bicara soal taman dan memuji kesuksesan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketimbang membahas politik.
Putri Bung Karno ini bercerita soal pertemuannya dengan peternak bebek di Surabaya. Saat itu, dia diajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Risma. Pembicaraannya waktu itu sangat merakyat.
"Ya saya harus begitu. Karena kalau bertemu rakyat terus saya berbicara, berbunga-bunga yang mereka enggak ngerti, mana saya sendirian, ada yang ngantuk dan sebagainya, ya saya ngomong bahasa rakyat saja," ucap Megawati saat mengunjungi Kebun Bibit 2 Wonorejo, Kecamatan Rungkut.
Dia melanjutkan, "Nanti kalau saya ketemu tokoh dunia, ya lain lagi, saya ngomongnya seperti seorang politician yang andal ituloh, jadi harus tahu di mana bicara yang dimengerti."
Kadang, kembali dia melanjutkan, kalau bicara sama wartawan yang dirinya belum bisa berkomunikasi, itu bukan karena apa-apa. "Sebenarnya mereka (wartawan) mengerti, karena ada bosnya masing-masing, lalu sudah diberi arahan oleh bosnya untuk apapun yang dikatakan Ibu Mega untuk dibuat (berita)," katanya.
Ironisnya, berita yang ditulis wartawan antara yang satu dengan lainnya, beda-beda. Ada berita ke kanan, dan ada yang ke kiri. "Lalu (berita) yang di tengah, Alhamdulillah. Saya terus mikir lucu deh, mulut saya hanya satu lalu ceritanya kok bisa beda-beda ya. Yaitu memang kejadiannya berkali-kali," ujarnya.
Lantaran itu, Megawati mengaku ogah diwawancarai soal politik. "Makanya kalau Pak Hasto sebagai Sekjen: Ibu wawancara. Wegah (malas). Saya memang sekarang meminimkan membuat mulut saya untuk apa ya? Untuk bisa diatur secara lebih baik," tandasnya.
"Saya tidak mau peristiwa di Jakarta itu terulang lagi akibat pergumulan, itu kan sebenarnya yang bikin itu kan wartawan lho. Terus diaduk-aduk ben ceritane (biar ceritanya) panjang tapi tidak tahu dampaknya seperti apa," ungkapnya sembari menyadari kalau sudah bicara politik. "Kok yo nyerempet politik."
Lalu Megawati kembali membahas soal Risma, sosok pemimpin yang cerdas tapi lugu. "Jadi memang Mbak Risma ini, apa ya, pekerja lapangan. Jadi lucu, kalau ketemu itu, itu loh mbak pohon iku, gitu, lah seperti tadi ituloh ikan sapu-sapu (ikan air tawar), ikan sapu-sapu sing koyok opo bu? Yo engko wae, aku yo gak ngerti ngasih-tahunya piye, engko tak kirim wae gitu aja, (ikan seperti apa bu? Nanti saja, saya juga gak ngerti cara memberitahunya, nanti saya kirim aja)," tutur Megawati.
Pun begitu saat Megawati memperkenalkan pohon Baobab yang asli dari Afrika yang tidak diketahui Risma. "Jadi kan kalau wartawan denger gini, pasti dalam pikirannya gini ah sudah gak cocok bubar wae gak bisa ngambil opo-opo dari ibu. Saya-nya malah nanti kesenangan ngomong, karena urusannya tanaman."
"Terus lingkungan dan sebagainya, ya gak apa-apa mbak (Risma) ben wae (biarkan saja), masuk tivi tapi terus gak bisa diputar balek gituloh, kan semua ngikuti kan, supaya saya terus buka mulut, entar mulai nanti dipancing: Kenapa Pak Anas (bupati Banyuwangi) ada, kenapa Pak Kanang (bupati Ngawai) ada, gitu kan?," ucap Megawati disambut ger-geran hadirin.
"Terus tadi saja (mantan menteri BUMN) Pak Dahlan Iskan opo-o (kenapa) tadi ada, lho ngunu wae digawe-gawe toh yo biarin aja (begitu saja dibuat berita, ya biarin saja). Saya tanya sama Pak Hasto: Tok apa kamu yang ngasih tahu wartawan? Ibu kayak tidak tahu, mereka kan nguping terus. Yowes karepmu lah, jadi gitu lah saya ini jalan jalan aja, saya terus lihat pohon yang belum ada untuk mempercantik Surabaya," paparnya.
Baca juga:
Megawati puji kemajuan Surabaya di bawah kepemimpinan Risma
Megawati bertemu Dahlan Iskan bahas Pilkada Jawa Timur
Cawagub telur asin dan 'kudeta' Risma pada Megawati
Politisi PDIP pertanyakan aset Rp 550 M milik Nazaruddin yang hilang di KPK
Blusukan Megawati, kemesraan Anas-Risma dan cium tangan Gus Ipul
Hanura resmi gabung koalisi PDIP dan Golkar di Pilgub Jabar
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi memerintah Kerajaan Majapahit? Ratu yang memerintah Kerajaan Majapahit selama 12 tahun ini bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi Jayawisnuwardhani. Ia dikenal sebagai sosok yang berkepribadian kuat.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.