Ini analisis kenapa Trump akhirnya bisa kalahkan Hillary
Ini analis kenapa Trump akhirnya bisa kalahkan Hillary. Kemampuan Trump mengartikulasikan nilai-nilai Partai Republik, dengan semboyan 'Make America great again', yang kontras dengan semboyan Hillary 'Stronger together" yang tidak terlalu jelas tentang apa pesan yang mau disampaikan.
Kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton mengejutkan banyak pihak. Partai Republik benar-benar mengungguli Demokrat.
Unggulnya Trump juga juga menepis analisa sebagian besar lembaga survey dan media besar di AS yang meyakini Hillary akan menang.
Apa yang membuat Trump bisa menang?
Ada faktor eksternal. Pertama, keinginan rakyat AS untuk perubahan setelah 2 term kepresidenan dikuasai Demokrat," kata Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Rabu (9/11).
"Kedua, budaya patriarkhal yang masih sangat kuat di AS. Bayangkan, setelah 240 tahun merdeka, baru kali ini lolos seorang calon presiden perempuan," lanjutnya.
Ketiga, kewajaran sebuah bangsa ketika dihadapkan pada ketidakpastian di dunia internasional, akan kembali pada dirinya, alias menguatnya proteksionisme.
Selain itu ada beberapa faktor internal Donald Trump. Pertama, kemampuan Trump mengartikulasikan nilai-nilai Partai Republik, dengan semboyan 'Make America great again', yang kontras dengan semboyan Hillary 'Stronger together" yang tidak terlalu jelas tentang apa pesan yang mau disampaikan.
Faktor internal Kedua, Trump mampu membangkitkan kebutuhan seorang pemimpin yang menggambarkan 'American Dream'. Dia mampu meyakinkan bahwa, AS yang besar hanya bisa dipimpin seorang yang terbukti berhasil, apapun perilaku moral masa lalunya.
"Ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa publik AS lebih menghargai honesty (keterusterangan) daripada avoidancy (penghindaran). Terlepas dari perilaku dan pernyataan Trump, yang dalam exit poll CNN dipersepsikan 70 persen pemilih perempuan mengganggu, namun publik dihadapkan pada dugaan skandal manipulasi email yang dilakukan oleh Hillary yang terus dinyatakannya tak terlibat.
"Exit poll CNN menggambarkan bahwa Trump mampu tundukkan hati publik AS dalam isu terorisme, imigran, dan efek perdagangan internasional. Rakyat AS meyakini, Trump mampu melindungi warga AS atas meningkatnya radikalisme, membanjirnya imigran dan pengungsi, maupun adanya dampak buruk blok perdagangan bebas seperti Trans Pacific Partnership," tutup Romy.