Ini Pos yang Cocok Buat Nadiem Makarim, Erick Thohir dan Wishnutama di Kabinet Jokowi
Presiden Jokowi memanggil sejumlah figur ke Istana Negara, Senin (21/10). Ada Mahfud MD, Nadiem Makarim, Tetty Paruntu, Wishnutama Kusubandio, Erick Thohir hingga Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo.
Presiden Jokowi memanggil sejumlah figur ke Istana Negara, Senin (21/10). Ada Mahfud MD, Nadiem Makarim, Tetty Paruntu, Wishnutama Kusubandio, Erick Thohir hingga Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo.
Dari sekian banyak figur yang diundang ke Istana, ada tiga tokoh muda yang dinilai layak untuk membantu tugas presiden dan wakil presiden di periode 2019-2024. Seperti Nadiem Makarim, Erick Thohir dan Wishnutama. Meski mereka menolak mengungkapkan isi pertemuan tersebut, namun sudah jelas hal itu terkait dengan finalisasi susunan kabinet yang dalam waktu dekat akan diumumkan secara resmi.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
Menurut Ekonom UI Fithra Faisal, Indonesia memiliki banyak calon potensial dari kalangan muda yang bisa melahirkan terobosan dalam membantu mengatasi tantangan jangka pendek yang dihadapi di bidang ekonomi.
"Salah satunya, Nadiem Makarim. Dengan kredibilitas Nadiem dalam membangun Gojek, perusahaan rintisan yang dibangun satu dekade lalu dan kini telah menjadi Decacorn, atau punya valuasi di atas US$ 10 miliar, dirinya bisa diberi kepercayaan untuk beberapa bidang karena kemampuan eksekusi yang mumpuni," jelasnya.
Dia menambahkan, Nadiem bisa diberikan kepercayaan untuk menangani bidang investasi, digital, ataupun bidang pendidikan.
"Tapi yang saya ingin tekankan, adalah bagaimana digitalisasi menjadi tuntutan dunia saat ini. Semua bidang akan terkait dengan digitalisasi dan juga teknologi, makanya digital sangat penting. Menurut saya, Nadiem punya kapasitas dalam hal itu," jelas Fithra Faisal.
Sementara itu, Direktur Suropati Syndicate, M Shujahri, mengomentari bahwa Erick Thohir masuk kategori sangat layak untuk mewakili kalangan profesional di kabinet kedua Jokowi. "Selain profesionalisme dalam menjalankan tugas, integritasnya sudah terbukti selama ini," ujarnya.
Bahkan, menurut Shujari, dengan modal dan kredibilitas kerja yang sudah terbukti, Erick layak mengisi salah satu pos kementerian strategis yang menjadi kunci dalam mewujudkan lima program prioritas pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin selama 2019-2024.
"Mengaca dari periode sebelumnya, meskipun memiliki banyak pakar atau tenaga ahli, namun problem di kementerian-kementerian strategis justru terletak pada tidak adanya manajemen yang profesional dan kurang berintegritas. Oleh sebab itu, kalangan profesional seperti Erick Thohir dibutuhkan sebagai eksekutor," lanjutnya.
Sedangkan, anggota Senate Indonesia Marketing Association, Fritzs Simandjuntak, menyatakan kapabilitas Wishnutama sebagai seorang profesional di industri media televisi yang result oriented dibutuhkan untuk mengisi pos kementerian yang lebih dinamis, fleksibel, dan berorientasi pada hasil demi mengatasi tantangan jangka pendek di bidang ekonomi.
"Bidang pariwisata sebagai sumber devisa non migas Indonesia masih memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan. Terobosan-terobosan untuk menaikkan nilai tambah pariwisata Indonesia secara ekonomi hanya bisa dihasilkan oleh tokoh-tokoh muda yang kreatif, penuh inovatif, dan orientasi pada hasil yang langsung nyata dirasakan," tambahnya.
Baca juga:
Dahnil Ungkap Alasan Prabowo Bersedia Menjadi Menhan
Gerindra: Jokowi Perintahkan Prabowo Sebut Diminta Jadi Menhan
Politikus Golkar Usul Jokowi Buat Kementerian Digitalisasi di Luar Kemenkominfo
PKS Soal Prabowo Masuk Kabinet: Kemarin Jadi Kompetitor, Sekarang Jadi Pembantu
Para Kiai di Jombang Ingatkan Jokowi Pilih Menteri Bersih & Bebas Kasus Korupsi