Ini reaksi Risma saat akan didaftarkan bacagub Jawa Timur
Meski dia maju di Pilgub Jawa Timur adalah amanah partainya, dia sudah mengadukan semua alasannya. "Saya sudah sampaikan keinginan dan alasan saya ke ketua umum (Megawati)," pungkasnya.
DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya akan mendaftarkan Wali Kota Tri Rismaharini sebagai bakal calon gubernur di Pilgub Jawa Timur 2018. Menanggapi wacana tersebut, Risma merespon dengan gayanya yang khas, 'masih punya tanggung jawab di Surabaya'.
Awalnya, Risma memang tidak berkomentar. Namun akhirnya mengaku sudah menyampaikan masalahnya ke Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputra.
"Bu Mega sudah setuju (tidak maju Pilgub), tapi bukan aku," candanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (8/6).
Bahkan, Risma balik melempar pertanyaan mengenai siapa calon yang layak maju Pilgun Jawa Timur. Menurutnya, tanggung jawab menjadi pemimpin sangat berat.
"Aku bisa bangun kota jadi bagus, tapi masyarakatnya nangis, menderita. Apa itu? Yang bisa menilai pemimpin itu seperti apa adalah masyarakat, bukan saya. Sombong banget jika seperti itu (menilai dirinya sendiri). Dikasih cobaan 'tsunami' bisa habis kalau gitu," ujarnya.
Lagi-lagi, Risma menegaskan, menjadi pemimpin adalah amanah, karena harus menanggung jutaan orang. "Aku ngomong ke Ibu (Megawati) ini belum selesai. Saya laporkan tentang orang miskin dan sebagainya. Ibu tahu dan paham. Karena berangkatku dari sumpah," tegasnya.
Dia mengaku, akan menyelesaikan tugasnya semampunya. Meski banyak yang dia alami saat menjalankan tugasnya. "Saya jalani semua sehari dua jam, terjatuh, patah tangan," ungkapnya dengan logat Suroboyoan.
Banyak yang tak mengetahui, masih kata Risma, tiap malam dirinya sering menangis, karena banyak anak putus sekolah. "Masak aku cerita-cerita," katanya.
Kembali Risma mengungkap kisahnya saat menerima rekomendasi sebagai calon wali kota. "Ingat gak waktu itu. Besok dikasih rekom aku gak mau. Ditawari jadi menteri, Gubernur DKI dari awal aku sampaikan aku gak mau. Boleh di cek ke Bu Mega," tegasnya.
Untuk itu, meski dia maju di Pilgub Jawa Timur adalah amanah partainya, dia sudah mengadukan semua alasannya. "Saya sudah sampaikan keinginan dan alasan saya ke ketua umum (Megawati)," pungkasnya.