Ini Terjemahan Mimpi SBY Dijemput Jokowi Menemui Megawati, Menurut Partai Demokrat
Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat Hinca Pandjaitan mengungkap makna mimpi Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat Hinca Pandjaitan mengungkap makna mimpi Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, ada harapan supaya SBY bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.
"Dia mengatakan harapannya itu bagus ya kalau seandainya Pak Jokowi ketemu dengan Pak SBY, toh sudah selesai kan? Yang lebih muda menemui yang lebih tua, nah terus berdua menemui ibu Mega yang lebih tua lagi," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Bagaimana cara SBY menggambarkan pertemuan dengan Megawati? "Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Mengapa Megawati, SBY, dan JK dianggap sebagai King Maker? Megawati, SBY dan Jusuf Kalla secara tidak langsung ikut bertarung di Pemilu 2024.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
Ada pesan juga supaya Presiden Jokowi bisa soft landing dengan baik mengakhiri masa jabatannya.
"Ini kan etika, pesan moral yang dalam sekali, dijemput, pergi, lalu pergi mengantarkannya baik kereta ke tempatnya masing-masing. Ibu Mega ke Blitar, Pak Jokowi di Solo, dari Solo, Pak SBY langsung ke Pacitan," ujar Hinca.
"Indah sekali, tiga negarawan kita yang pada waktunya menyampaikan kepada publik, kami pernah menjadi presiden, sekarang menjadi rakyat, dan jika itu terjadi indah sekali, dan saya kira, substansinya itu yang harus diambil," sambungnya.
Hinca meminta supaya pernyataan SBY jangan diartikan lain. Hanya sebagai harapan supaya Jokowi mengakhiri jabatannya dengan baik dan menjadi presiden yang dicintai rakyatnya.
"Tafsirkan pesan ini adalah pesan negarawan dari pak SBY yang menyampaikan pesan itu kepada pak Jokowi, ke pak Jokowi, dan kemudian ke Bu Mega. Dan kalau rakyat ini menyaksikan ketiganya, saya kira luar biasanya pesannya ke generasi muda di Indonesia, bagaimana pemimpin setelah menjadi rakyat tetap lah menjadi rakyat yang dicintai rakyat," kata Hinca.
Sebelumnya, Presiden ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku bermimpi bertemu dengan Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri. SBY beserta Jokowi dan Megawati menuju Stasiun Gambir.
"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).