Inilah 4 kader andalan Demokrat pilih merapat ke Jokowi-Ma'ruf
Beberapa elite kader Partai Demokrat membelot dan memilih pasangan calon Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Inilah mereka:
Pilihan para elite politik menjelang Pilpres 2019 sangat dinamis. Belum tentu, keputusan partai didukung penuh para kadernya.
Seperti Partai Demokrat. Pada Pilpres 2019 telah sepakat mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai pasangan capres dan cawapres 2019. Namun faktanya ada sejumlah kadernya berputar haluan dan tak seirama dengan partai.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Berikut ini 4 kader Demokrat memilih jalan merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf Amin"
Deddy Mizwar
Nama Deddy Mizwar paling mengejutkan. Deddy diplot sebagai juru bicara pasangan Jokowi-Ma'ruf. Penunjukan Deddy ternyata tidak dilakukan secara mendadak karena sudah terjalin komunikasi cukup lama. Deddy dipilih lantaran sesuai dengan visi misi Jokowi-Ma'ruf. Selain itu, ada pula pertimbangan-pertimbangan strategis terkait pemilihan Deddy.
Ada tiga alasan penunjukkan Deddy sebagai jubir pasangan Jokowi dan Ma'ruf, yaitu mengamankan suara Jawa Barat, ciptakan kampanye adem, dan populer.
Mengetahui kabar ini, pihak Demokrat akan memanggil Deddy. Saat berada dalam Demokrat, Deddy menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPD Partai Demokrat Jawa Barat.
Gubernur NTB Tuan Guru Bajang
TGB yang juga anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat memilih pindah haluan dengan memberikan dukungan untuk Jokowi sebagai presiden RI. Ia memuji kinerja Jokowi dan layak kembali menjadi calon presiden.
TGB juga memuji Jokowi sebagai tipe pemimpin pekerja keras. "Suatu transformasi enggak cukup hanya lima tahun, ketika periodisasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan Beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB.
Alasan TGB mendukung Jokowi juga berawal dari kemajuan NTB. Salah satu bukti adalah diresmikannya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, yang digadang sebagai The Next Nusa Dua.
Ketua DPD Partai Demokrat Papua Lukas Enembe
Enembe memilih mendukung Jokowi kembali menjadi presiden periode 2019-2024. Padahal Partai Demokrat memberikan dukungan untuk Prabowo-Sandiaga Uno. Bahkan ia rela diberi sanksi dan siap berpindah partai karena berbeda pilihan.
"Ini sesuai nurani karena Jokowi satu-satunya presiden yang sudah delapan kali berkunjung ke Papua," kata Enembe.
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Papua menyatakan seluruh kader dan pengurus partai tersebut akan sejalan dengan ketua DPD Partai Demokrat Papua, Lukas Enembe yang mendukung Joko Widodo dalam pemilihan Presiden 2019.
Dia mengungkapkan sejak Lukas Enembe mengeluarkan pernyataan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada 13 Agustus 2018, sudah ada komunikasi antara pengurus DPD dengan Dewan pengurus Pusat (DPP) menyangkut hal tersebut. Menurut dia, pengurus pusat tidak mempermasalahkan pernyataan Lukas Enembe dan akan membuat kebijakan resmi mengenai hal tersebut.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Soekarwo pernah mengusulkan partainya mendukung Jokowi. Alasannya banyak pengurus daerah di Jatim mendukung Jokowi. Soekarwo adalah Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.
Soekarwo mengaku ada beberapa alasan kenapa harus mendukung Jokowi dua periode. Pertama, kata Soekarwo, gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa yang diusung Demokrat sudah memutuskan mendukung Jokowi.
"Kalau saya mengusulkan ke pusat (DPP Demokrat), satu, gubernur (Khofifah) sudah mengambil keputusan mendukung ke Pak Jokowi. Jadi harus menjadi pertimbangan DPP tentang itu," kata Seokarwo bulan lalu.