Buka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat
Tawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Mahfud melabuhkan pilihannya ke Ganjar Pranowo.
Buka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Mahfud MD secara terang-terangan mengungkapkan bahwa dirinya pernah menolak menjadi Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
"Betul saya pernah ditawari untuk menjadi Cawapresnya Pak Anies," katanya ketika sesi tanya jawab pada saat memberi Kuliah umum bela negara dalam rangka menyambut Hari Peringatan Bela Negara ke-75 Republik Indonesia bertajuk Sikap dan Perilaku Warga Negara yang Dijiwai oleh Kecintaannya Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia di Universita Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat, Senin, (18/12/2023).Ia mengatakan, tawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS yang langsung datang ke rumahnya.
"Pada waktu itu PKS datang ke rumah saya dan berkata Bapak mau tidak kalau kami calonkan sebagai cawapresnya Pak Anies karena kami koalisi. Saya bilang waktu itu tidak," lanjut dia.
Ia mengatakan, dirinya menolak karena koalisi tersebut pada saat itu mau pecah karena Partai Demokrat yang dipimpin AHY kalau tidak mencalon AHY akan keluar dari partai koalisi.
"Kalau saya masuk ke situ Demokrat keluar terus apa yang terjadi? Tidak memenuhi syarat, oleh sebab itu saya tidak mau, itu satu," lanjut dia.
Kemudian, Mahfud juga membeberkan alasan kedua, menurutnya saat ditawarkan belum membicarakan tentang visi.
"Belum pernah dibicarakan sehingga saya katakan pada waktu itu tolak. Jangan sampai nantinya menuduh Pak Jokowi memasukan orang ke situ agar menimbulkan perpecahan," lanjut dia.
"Saya menjamin kepada publik bahwa pemilu ini akan terjadi dan Pak Anies tidak boleh ada yang menghalanggi untuk mencalonkan diri, maka dari itu saya tidak mau menjadi wakilnya agar koaslinya tetap solid;" tuturnya.
Lanjutnya, saat ini Demokrat keluar dari partai koalisi dan beruntung Muhaimin bawa PKB sehingga tetap memenuhi syarat.
"Siapa yang bisa membantah fakta itu. Oleh sebab itu saya katakan kepada masyarakat pemilu harus jadi tidak boleh seorangpun mengagalkan pencalonan Anies. Itu saja jawaban saya," jelasnya.