Analisis Sulitnya Anies Mencari Cawapres: Takut Dikerjai, Dibunuh Karakternya
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, kondisi Anies ini tidak lepas dari posisinya yang diidentifikasikan sebagai lawan politik Jokowi.
Sejumlah nama sempat digadang sebagai Cawapres Anies. Namun semuanya belum sampai pada komitmen berduet.
Analisis Sulitnya Anies Mencari Cawapres: Takut Dikerjai, Dibunuh Karakternya
Bakal calon presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan hingga kini belum menetapkan calon wakil presiden (Cawapres) yang bakal mendampinginya di Pemilu 2024. Sejumlah nama sempat digadang sebagai rekan duet Anies, misalnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan putri Gus Dur, Yenny Wahid. Namun semuanya belum sampai pada komitmen berduet. Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, kondisi yang dialami Anies ini tidak lepas dari posisinya yang diidentifikasikan sebagai lawan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga membuat kandidat Cawapres yang didekati mundur teratur.
"Ya memang saat ini agak kesulitan kubu Koalisi Perubahan yaitu Anies Baswedan mencari Cawapres. Banyak Cawapres yang kuat yang bagus seperti Ibu Khofifah. Tapi kan enggak mau. Yenny Wahid juga kelihatannya enggak mau," ujar Ujang Komarudin kepada wartawan, Kamis (27/7).
Ada kekhawatiran bila maju mendampingi Anies di Pilpres 2024, akan dicari-cari kesalahannya.
"Makanya bakal Cawapres nanti tidak mau karena takut, takut apa? Takut dikerjai takut nanti muncul persoalan hukumnya dicari-cari kesalahannya, dibunuh karakternya," ujar Ujang.
"Karena tahu itu maka figur-figur Cawapres potensial seperti Khofifah, Yenny Wahid dan lain-lain tidak mau karena posisi Anies Baswedan diusung oleh partai oposisi yang kontra terhadap Presiden Jokowi," jelas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
Ketakutan figur-figur potensial menjadi Cawapres Anies itu sudah jadi rahasia umum. Sebagai sebuah konsekuensi pihak yang kontra dengan Jokowi. Ditambah lagi, pesan tegas Jokowi akan cawe-cawe urusan Pilpres 2024.
Sementara itu, pengamat politik yang juga dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Kunto Adi Wibowo mengatakan, pesan Jokowi itu menjadi halangan tokoh yang berminat menjadi Cawapres untuk mendampingi Anies. "Jadi ada halangan atau barrier bagi seseorang yang ingin jadi Cawapres, tapi yang tersedia Cawapres-nya Pak Anies tapi melihat gelagat Pak Jokowi seperti itu dia mundur teratur," ujar Kunto.
Di sisi lain, partai pendukung Anies, NasDem, Demokrat dan PKS mengincar kursi Cawapres untuk kadernya. Terutama Demokrat dan PKS. Mereka membutuhkan efek ekor jas demi meningkatkan elektoral di Pileg 2024. "Bagaimana tiga partai pendukung punya kesepakatan soal Cawapres bagaimana pun mereka sudah menyerahkan hak itu kepada Pak Anies, tapi Demokrat dan PKS misalnya yang Pak Anies bisa dari NasDem, Demokrat dan PKS ingin dong mendapatkan coat tail effect-nya," jelas Kunto.
Sebagaimana diketahui, Anies menyebut satu kriteria 0 bagi Cawapres yang akan mendampinginya. Yaitu tidak punya rekam jejak masalah atau kasus hukum. "Dalam proses ini sedang menjalani ini, tapi saya rasa dalam perjalanannya, kelihatannya ada kriteria nomor 0, yaitu dulunya saya memasukkan itu, yaitu tak bermasalah," ujar Anies di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (20/7). Faktor tokoh tidak bermasalah itu menjadi penting baginya agar tidak menghalangi untuk maju ke Pilpres 2024.
"Tak bermasalah dan berani, karena kalau ada masalah mudah sekali kesandung sekarang ini. Jadi kriterianya lima terus muncul kriteria ke-0 tak bermasalah, ternyata itu faktorial sangat penting karena kalau tidak kepleset-kepleset sepanjang," kata mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Sementara, Khofifah enggan menanggapi kabar dipinang Anies menjadi Cawapres. Dia tidak tegas menjawab apakah menolak atau menerimanya. "Aduh, Masya Allah," ujar Khofifah kepada wartawan di Auditorium KH Muhyiddin Zein Universitas Islam Makassar, Selasa (25/7). Sementara, Yenny Wahid hanya mengunggah foto bersama Ketum Demokrat AHY ketika diisukan menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan. "Selfie lama dengan Mas Agus Harimurti Yudhoyono. Di sebelah saya adalah almarhum Pak Habibie tapi entah kenapa fotonya kepotong," tulis Yenny.