Isu Fahri Hamzah dicopot, PKS tegaskan tak ada deal dengan Jokowi
PKS bantah pertemuan Sohibul dan Jokowi di Istana beberapa waktu lalu berkaitan dengan isu pencopotan Fahri.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menegaskan tak ada deal politik antara PKS dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca pertemuan di Istana beberapa waktu lalu. Apalagi, isu ini dikaitkan dengan wacana pergantian Fahri Hamzah dari Wakil Ketua DPR.
Hidayat mengatakan, pertemuan antara Presiden PKS Sohibul Iman dan Presiden Jokowi hanya sekedar silaturahmi biasa. Menurut dia, PKS tetap bersama Koalisi Merah Putih (KMP) dan tak bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah.
"Pertemuan itu adalah murni silaturrahim PKS sebagai bagian dari elemen bangsa kepada Kepala Negara. Sekaligus memperkenalkan pengurus baru PKS. Tidak ada deal politik apa pun. Dan PKS juga tetap bersama KMP," kata Hidayat dalam pernyataan tertulis yang disampaikan kepada merdeka.com, Selasa (5/1).
Perihal isu pergantian Fahri Hamzah dari wakil ketua DPR, Hidayat menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden PKS Sohibul Iman. Namun dia mengatakan, kalaupun ada pergantian hal itu semata karena kebutuhan organisasi, bukan tekanan dari pihak manapun termasuk Istana.
Hidayat juga menambahkan jika terkait pimpinan DPR tidak perlu dikocok ulang pasca mundurnya Setya Novanto dari kursi ketua DPR. Dia pun mendukung langkah Golkar yang menunjuk Ade Komaruddin sebagai ketua DPR pengganti Setya Novanto.
Tidak perlu kocok ulang, dan itu bisa dilakukan," kata Hidayat.
Menurut Hidayat, sebagai pembuat UU, DPR harus mematuhi UU yang dibuatnya sendiri. UU MD3 telah mengatur pergantian jabatan pimpinan DPR. Apalagi sebelumnya sudah ada preseden saat Wakil Ketua DPR periode lalu Anis Matta mundur dari pimpinan DPR dan langsung Fraksi PKS menunjuka Sohibul Iman sebagai penggantinya.
Sebelumnya, sebuah informasi menyebutkan jika PKS tengah melakukan evaluasi terhadap para kadernya melalui Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) yang disebut menjadi jalan satu-satunya mencari kesalah Fahri yang kerap bicara keras.
merdeka.com coba mengonfirmasi isu ini langsung kepada Fahri Hamzah beberapa waktu lalu, namun sayang dia menolak komentar tentang isu ini. Dia tak ingin disebut sebagai orang yang gila jabatan dan siap saja menjalankan perintah partainya.
Namun belum lama ini, melalui akun resmi Twitter-nya, Fahri Hamzah berkomentar tentang melawan kezaliman. Lewat media sosial, Fahri menyindir tentang sikap santun dan keras.
"Ya Allah Ya Tuhan kami, izinkan aku melawan apa yang aku lihat salah. Meski mereka kuat. Maka tolonglah aku yang lemah," tulis Fahri Hamzah lewat Twitternya, @fahrihamzah dikutip merdeka.com, Selasa (5/1).
Fahri bicara soal kezaliman. Menurut dia, kezaliman hanya suka pada orang-orang yang tunduk padanya dan tak suka dengan tantangan.
"Kezaliman meletakkan diri di atas undang-undang dan senang jika semua tunduk tanpa tantangan," tulis Fahri lagi.
"Kenapa kalian takut dengan kata-kata? Apa salah sebuah logika? Kenapa kau takut dengan gaya? Apakah kau sudah mati gaya? Kenapa kau tak biarkan kami menjadi diri sendiri asalkan kami benar apa adanya?" tulis Fahri.
Tulisan Fahri ini seolah menanggapi tentang kerja Badan Penegak Disiplin Organisasi yang sedang melakukan evaluasi terhadap pada kader PKS. Fahri sendiri selama ini dikenal lantang dan keras dalam bicara, tidak seperti elite dan kader PKS kebanyakan.
"Mengapa kita bersengketa. Bukankah perbedaan itu hal yang selalu biasa? Kapan kita mulai dewasa melihat warna dan bentuk yang berbagai rupa?" kata Fahri lagi.
Baca juga:
Diisukan bakal dicopot dari pimpinan DPR, ini sindiran Fahri Hamzah
PKS bakal ganti Fahri Hamzah dari pimpinan DPR?
Ipar JK jumpa Jim Bob, Fahri bilang 'biar Pansus Freeport yang buka'
Fahri Hamzah minta Jokowi-JK tak perlu takut dengan Pansus Freeport
Fahri Hamzah soal hasil Pansus Pelindo: Jangan menganggap remeh DPR
Ribut Setya Novanto merembet ke Akbar Faizal vs Fahri Hamzah
Setelah Setnov, kini Fahri Hamzah dibidik lengser dari pimpinan DPR
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Siapa yang menurut Fahri Hamzah berperan penting dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan? Fahri pun menyebut relevansi langkah pemerintahan program kerja yang dicanangkan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara.
-
Kenapa Amir Hamzah menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.