Isu Kudeta Demokrat Dinilai Bisa Dongkrak Popularitas AHY Sebagai Capres
Terlebih, lanjut Jefri, nama AHY sendiri sampai saat ini memang masuk salah satu kandidat Capres pada Pilpres di 2024 berdasarkan hasil riset dari lembaga- lembaga survei.
Isu klaim kudeta yang dilempar Partai Demokrat semakin menyorot perhatian publik. Dengan disebutnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang dituding ingin mengambil pucuk kepemimpinan partai dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Akan tetapi, Peneliti Lembaga Riset Populi Center Jefri Ardiansyah melihat dari sisi lain bahwa konflik yang terjadi antara AHY dengan Moeldoko, bisa ikut mendongkrak popularitas putera Susilo Bambang Yudhoyono itu dalam bursa Calon Presiden.
-
Apa yang membuat netizen terkejut tentang Agus Harimurti Yudhoyono? Pasalnya, beberapa netizen terkejut saat mengetahui bahwa usia AHY sudah mencapai 45 tahun, sementara wajahnya masih terlihat begitu awet muda.
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Siapa yang menginisiasi kejutan ulang tahun untuk Agus Harimurti Yudhoyono? Istri AHY, Annisa Pohan, menginisiasi kejutan ulang tahun untuk suaminya.
-
Kapan Agus Harimurti Yudhoyono merayakan ulang tahunnya? AHY baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada tanggal 10 Agustus 2023 yang lalu.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
Terlebih, lanjut Jefri, nama AHY sendiri sampai saat ini memang masuk salah satu kandidat Capres pada Pilpres di 2024 berdasarkan hasil riset dari lembaga- lembaga survei.
"Kita tahu AHY ini kan juga salah satu dalam beberapa survei menjadi tokoh yang dipertimbangkan, apakah pantas kemudian melaju dalam 2024," kata Jefri dalam diskusi virtual Smart FM pada Sabtu (6/2).
Oleh sebab itu, Jefri menilai jika momentum konflik ini bisa menjadi uji coba kelayakan AHY dalam kemampuan memimpinnya, kepada masyarakat. Karena nama AHY merupakan kandidat Capres yang datang dari ketua umum partai tanpa jabatan di pemerintahan.
"Terlebih lagi AHY dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain (Kandidat Presiden) tidak memiliki jabatan publik ya. Jadi tidak secara spesifik bisa menunjukkan kerja kerja publiknya. Tentu fokusnya Bagaimana moment ini bisa menjadi momen konsolidasi internal," ujarnya.
"Karena ketika mas AHY masuk ke dalam bursa (Capres). Mungkin jadi satu tokoh di antara beberapa tokoh lain yang masuk dalam bursa itu sebagai satu-satunya berstatus ketua umum dan tidak menjabat sebagai jabatan publik di pemerintahan," tambahnya.
Dengan demikian, ia memandang bahwa konflik yang saat ini sedang digulirkan soal tudingan perebutan kekuasaan di tubuh Partai Demokrat, bisa menjadi bekal yang baik untuk mendongkrak popularitas AHY.
"Itu penting untuk menunjukkan bahwa memang AHY ini sebagai tokoh muda yang memiliki legitimasi politik khususnya di internal partai yang kuat. Ini nantinya juga akan menjadi bekal sendiri untuk bagaimana mencoba peruntukannya dalam pertarungan politik tahun 2024," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti memandang jika AHY maupun Demokrat berhasil menjadikan konflik ini sebagai keuntungan untuk menaikkan popularitas.
"Saya lihat momentum ini dipergunakan untuk partai Demokrat juga untuk menaikkan popularitas dan perhatian publik terhadap AHY. Jadi ada keberuntungan tersendiri dalam peristiwa ini baik kepada Demokrat ataupun untuk AHY sendiri," tuturnya.
"Jadi ini bukan tepat tidak tepat, tapi justru dengan cerdas Demokrat adanya peristiwa ini untuk menaikkan popularitas pak AHY. Bahkan kita juga tidak tahu keterlibatan nama-nama itu apakah betul apa tidak," tambahnya.
Namun demikian, Ray mengatakan bahwa konflik antara perebutan kekuasaan AHY ini bisa besar, karena banyaknya nama-nama pada lingkaran kekuasan yang tersebut.
"Itu membuat pelibatan bobot peristiwa ini makin besar makin heboh. Kemudian ujungnya adalah seolah-olah AHY sedang di dzolimi oleh orang - orang yang semuanya berkumpul di kekuasaan, itu kan efeknya luar biasa saya. Saya kira itu yang sedang digiring partai Demokrat, jadi bukan tepat engga tepat. Tapi cerdas engga cerdas," ujarnya.
Demokrat Akui Kader Makin Solid
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengakui bila konflik yang saat ini terjadi ikut memberikan hikmah bagi partai Demokrat, dengan semakin solidnya para kader.
"Nah tentu saja Ini ada hikmahnya betul ini justru semakin sulit kader-kader di daerah ini. Semua langsung bikin pernyataan mendukung, menolak KLB atau menentang, melawan mereka- mereka yang dari luar dengan kekuasaan dan uang mencoba mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Nah biasa organisasi itu ketika ada serangan dari luar mereka justru menyatu," kata Andi.
Bahkan Andi mengklaim dengan adanya konflik upaya kudeta ini, turut mendapatkan dukungan elektoral untuk Partai Demkorat dan AHY di media sosial, bukan hanya dari kader internal partai.
"Sekarang kalau dibilangin ada efek elektronnya bagi Partai Demokrat tampaknya Alhamdulillah justru kita lihat dukungan dari mana-mana bukan cuman dari kader. Itu di media sosial yang buka non kader, ibu-ibu rumah tangga, karena melihat ini kedzaliman memang," tuturnya.
Oleh karena itu, Andi meyakinkan bila apa yang dibeberkan oleh partainya benar terjadi, bukanlah setting-an atau playing victim (berpura-pura menjadi korban).
"Bukan kami buat playing victim. Jadi ini kita melihatnya seperti David vs Goliath atau ada juga mayor lawan jenderal. Katanya kalau di sana kan jenderal kudeta presiden dan menteri-menteri. Lah kalau di sini ada jenderal, mau kudeta mayor, gagal pula. Karena ketahuan, ini namanya early warning system," sebutnya.
(mdk/eko)