Isu Sandiaga-AHY, PDIP Percaya PPP Tidak Akan Cabut Dukungan ke Ganjar
Hasto mengungkap PDIP telah melakukan pertemuan dengan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono dan Sandiaga Uno
Kerja sama politik PDIP dengan PPP disatukan oleh ideologi
Isu Sandiaga-AHY, PDIP Percaya PPP Tidak Akan Cabut Dukungan ke Ganjar
PDI Perjuangan percaya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mencabut dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Hal itu menanggapi wacana duet Sandiaga Uno dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
- Setuju dengan PDIP, Cawapres Muhaimin Sebut Batalnya Anies Jadi Pembicara di UGM Sebagai Tekanan
- Ini Bocoran yang Dibahas Mahfud MD saat bertemu Petinggi PPP
- PDIP Tepis Isu PPP Hengkang dari Koalisi: Komunikasi dengan Sandiaga Bagus
- PSI Mengaku Tak Pernah Dianggap PDIP Akhirnya Mesra dengan Prabowo, Hasto: Pintu Kami Selalu Terbuka
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kerjasama politik PDIP dengan PPP disatukan oleh ideologi. Maka hubungan itu tidak akan mudah terputus.
"Oh tidak karena kami percaya disatukan oleh ideologi oleh sejarah kedekatan antar pemimpin dan juga cita-cita bagi masa depan,"
kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (28/8).
Hasto mengungkap, PDIP dan PPP memang berbagi tugas untuk membuka komunikasi politik dengan partai lain. Karena itu pula, hubungan koalisi pendukung Ganjar Pranowo sangat kokoh.
"Sehingga kami berbagi tugas. PPP terus melakukan dialog politik, PDIP melakukan dialog politik, Hanura Perindo bersama-sama. Karena kami sudah sangat kokoh di dalam kerja sama itu,"
katanya.
Hasto mengungkap PDIP telah melakukan pertemuan dengan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono dan Sandiaga Uno. Pertemuan itu didorong sebuah kesamaan visi.
"Kami bertemu dengan Pak Mardiono, juga dengan Pak Sandiaga Uno, dan di dalam pertemuan itu yang didorong adalah kesamaan visinya,"
ujarnya.
"Bagaimana misalnya Pak Sandi mendorong green economy yang merupakan hal yang sangat positif. Ekonomi kreatif, kemudian blue economy dengan memanfaatkan seluruh potensi laut kita, sehingga komunikasi tetap dilakukan,"
ungkap Hasto.