Jabatan Ketua DPR dan 'deal' Setnov-Akom di Munas Golkar
Partai berlambang beringin itu berencana mencopot Ade Komarudin (Akom) dari posisi Ketua DPR. Penggantinya tak lain adalah sang Ketua Umum Setya Novanto (Setnov).
Di tengah ramai pemberitaan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan isu makar terhadap pemerintahan Jokowi-JK, muncul isu politik baru. Isu pergantian Ketua DPR muncul dari Partai Golkar.
Partai berlambang beringin itu berencana mencopot Ade Komarudin (Akom) dari posisi Ketua DPR. Penggantinya tak lain adalah sang Ketua Umum Setya Novanto (Setnov).
Wacana tersebut berawal dari rapat pleno terbatas Partai Golkar pada 8 November lalu. Kemudian pada rapat pleno DPP Partai Golkar, Senin (21/11), usul pengembalian jabatan Setnov sebagai Ketua DPR kembali ditindaklanjuti dan disepakati.
Alasannya, Golkar ingin mengembalikan nama baik nama baik Setnov terkait kasus 'Papa Minta Saham'. Sebab, berdasarkan putusan MK rekaman kasus 'Papa Minta Saham' ilegal.
Seperti diketahui, Setnov pernah menjabat sebagai Ketua DPR sejak 2 Oktober 2014 hingga 16 Desember 2015. Namun, rekaman pertemuan diduga Setnov dengan Riza Chalid, terkait perpanjangan kontrak izin Freeport saat itu terkuak. Rekaman tersebut dilakukan oleh Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin yang turut ikut dalam pertemuan dengan keduanya.
Rekaman yang dikenal dengan 'Papa Minta Saham' itu lantas membuah heboh tanah air. Setnov pun harus rela lengser dari posisinya sebagai Ketua DPR kala itu. Ade Komarudin lantas didaulat menggantikan Setnov menjadi Ketua DPR.
Setnov dan Akom lantas bertarung memperebutkan kursi Ketua Umum Partai Golkar di Munaslub Golkar, Bali, 14-17 Mei 2016 lalu. Saat itu perebutan kursi orang nomor satu di parpol warisan Orde Baru itu berlangsung sengit.
Sejak sebelum Munaslub digelar, nama Setnov dan Akom memang sudah digadang-gadang menjadi calon kuat. Benar saja, dari delapan calon, Setnov dan Akom yang sukses masuk putaran dua. Di putaran pertama, Setnov meraih 277 suara dan Akom 173 suara dari total 554 suara.
Namun bukannya bertarung di putaran kedua, Akom justru mundur dari kontestasi perebutan kursi Ketum Golkar tersebut.
"Saya dan rekan-rekan saya akan memberikan support pada Novanto, nanti kepengurusan itu untuk kebesaran partai Golkar. Saya mengucapkan selamat kepada Pak Novanto, kata Akom di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5).
Setnov pun menyambut gembira keputusan Akom. Setnov mengaku bangga pada Akom karena memiliki kebesaran hati buat mundur.
"Saya bangga dan hormat kepada Akom yang memberikan hal baru pada Golkar," kata Setnov kala itu.
Namun rupanya ada deal di balik mundurnya Akom tersebut. Akom mau tetap menjadi ketua DPR dan Setnov tak mengutak atik hal itu.
"Harapan saya dan banyak orang aman. Tapi itu kan tergantung partai hendakinya bagaimana. Tapi kan saat Munaslub saya mengalah. Bukan kalah loh yah. Yang jelas dealnya gini, saya fokus urus DPR, Setya Novanto urus DPP," kata Akom di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5) lalu.
Akom juga menjelaskan bahwa kemunduran dirinya agar tak ikut pemilihan pada putaran kedua bukan tanpa sebab. Akom juga minta ada perjanjian agar tim suksesnya tidak dimusuhi.
"Sebelum saya umumkan mengalah, saya bilang tolong tim saya diakomodir untuk rekonsiliasi partai. Munas itu Munas rekonsiliasi. Saya sudah ngalah, jadi harus dijaga sama-sama. Setya Novanto sudah oke," katanya.
Namun sekitar enam bulan pascamunaslub, posisi Akom sebagai Ketua DPR digoyang. Rapat pleno DPP Golkar memutuskan untuk mengembalikan Setya Novanto sebagai ketua DPR.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Prabowo dan Gibran setelah tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Mereka pun langsung menuju ruang acara buka puasa di lantai dua, Kantor DPP Partai Golkar.
Baca juga:
Politikus NasDem tak setuju Setya Novanto geser Akom jadi Ketua DPR
Jokowi soal Akom terancam lengser: Itu urusan Golkar & internal DPR
Safari politik Setya Novanto dan putusan kembali jadi Ketua DPR
Lambang dan figur partai, alasan Golkar minta Novanto jadi Ketua DPR
Fahri sarankan Novanto dan Akom berembuk bahas pergantian ketua DPR
'Setnov ketua DPR lagi bikin kegaduhan baru, rakyat kena imbas'
Politisi Hanura sebut publik akan sinis Setnov jadi ketua DPR lagi