Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Rekam Jejak Budi Santoso
Budi enggan membocorkan posisi apa yang akan ditempatinya kelak di kabinet Prabowo-Gibran.
Sekjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso turut dipanggil ke kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara Jakarta Selatan, Senin (10/10). Ia digadang-gadang akan menjadi Menteri Perdagangan di kabinet pemerintahan selanjutnya.
Usai memenuhi panggilan, Budi enggan membocorkan posisi apa yang akan ditempatinya kelak. Ia hanya menyebut bahwa dirinya diminta Prabowo membantu di pemerintahan selanjutnya.
- Ini yang Dipersiapkan Calon Menteri & Wakil Menteri Ikut Pembekalan Prabowo di Hambalang
- Usai Calon Menteri, Prabowo Panggil Kandidat Wakil Menteri Rabu Lusa
- Respons Santai Gerindra Soal Menkes Budi Ingin Jadi Menteri Penerangan Kabinet Prabowo
- Senyum Budi Gunadi Saat Ditanya Kabar Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
"Tadi ada arahan dari Pak Prabowo pada prinsipnya nanti saya diminta untuk membantu di pemerintahan beliau. Di mananya (pos kementerian) masih menunggu," katanya usai bertemu Prabowo.
Didapuknya Budi nanti sebagai Mendag akan jadi sejarah baru. Ia merupakan menteri pertama di Kemendag yang berasal dari jalur karier. Sambutan positif juga datang dari kalangan pengusaha, Budi dianggap paham betul dengan isu-isu perdagangan.
Karier Budi di Kemendag
Sebelum dilantik sebagai Sekjen pada 14 Agustus 2024 oleh Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas), pria kelahiran 9 Februari 1968 itu, pernah menjabat beberapa posisi di lingkungan Kemendag.
Melansir laman Kemendag, Budi Santoso pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri pada Desember 2022-Agustus 2024. Kemudian, pada September 2020-Desember 2022 dirinya menjabat sebagai Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan pernah menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan pada Juni 2020-September 2020.
Pada tahun 2010, Budi Santoso menduduki jabatan sebagai Kasubdit Ekonomi Kreatif pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan dirinya dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India.
Sekembalinya dari India, Budi Santoso diangkat sebagai Kepala Bagian Program dan Kerjasama pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.
Budi tercatat sempat menjabat di berbagai jabatan Eselon II di lingkungan Kementerian Perdagangan seperti Kepala Pusat Data dan Informasi tahun 2017, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi tahun 2017, serta Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian tahun 2018.
Dari segi pendidikan, Budi Santoso memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (S1) Komunikasi Massa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Kemudian, dirinya melanjutkan pendidikan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia dan kembali melanjutkan pendidikan S3 atau Doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Sahid.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2023, tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp6,86 miliar.
Laporan ini mengacu pada saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.
Hartanya terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp5,01 miliar, alat transportasi dan mesin Rp 661 juta, kas dan setara kas Rp1,41 miliar, harta lainnya Rp70 juta, dan utang Rp288,5 juta.
Ia juga melaporkan kepemilikan tujuh bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Kota Tengerang, Sukoharjo, dan Depok.
Sementara rincian alat transportasinya adalah mobil Honda Jazz RS tahun 2019 seharga Rp250 juta, mobil Hyundai Creta tahun 2022 senilai Rp380 juta, dan motor Yamaha Nmax tahun 2023 seharga Rp31,6 juta.