Jadi nomor dua di PDIP, Ahok bilang 'gue akting jadi Gubernur kok'
PDIP tak mencantumkan namanya untuk menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih belum menemukan sosok ideal untuk diusung sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Sejauh ini, partai besutan Megawati Soekarnoputri masih mencarinya dari kader internal.
PDIP terus melakukan simulasi untuk menemukan calon yang pantas untuk maju, termasuk Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon petahana. Namun, mantan Bupati Belitung Timur itu hanya ditempatkan sebagai nomor dua, alias Calon Wakil Gubernur.
Mengetahui namanya hanya menjadi nomor dua dalam simulasi di PDIP, Ahok mengaku tidak terkejut. Bahkan, dia tetap menganggap dirinya masih nomor dua di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Memang (saya Wagub DKI), gue ini emang cocoknya jadi cawagub kok. Gubernur aslikan masih Jokowi, gue masih wagub," katanya di Kantor Pusat PD Pasar Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (24/8).
Namun, posisinya berubah ketika Jokowi diminta partai dan rakyat untuk maju sebagai Calon Presiden. Alhasil, Ahok harus menggantikan posisi yang ditinggalkan Jokowi.
"Cuma Jokowi dipinjemin (jadi) Presiden, jadi gue kayak akting Gubernur. Gitu," tutup Ahok.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira mengatakan pertimbangan menaruh Ahok sebagai cawagub karena partainya memiliki suara terbanyak di Jakarta dengan 28 kursi. Jika dihitung, Ahok bersama 3 partai pendukung, hanya bisa mengumpulkan 24 kursi.
"Dari dulu kan pak Ahok nomor 2. Yang dibawa kursinya kan 22 atau 23 kursi kan, PDI Perjuangan 28 kursi. Jadi lebih banyak dong, kalau dari logika kalkulator lebih banyak," kata Andreas di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8).
Menurutnya, simulasi untuk mencari pasangan calon ideal versi tiap parpol pun wajar dilakukan. Hasil simulasi itu, lanjut Andreas, bisa menjadi pertimbangan Mega untuk mengambil keputusan.
"Saya kira bisa menjadi salah satu opsi, kita lihatlah nanti perkembangannya. Di dalam konstelasi ini kan bisa Pak Djarot nomor 1, siapa nomor dua. Simulasi itu biasa," tutup dia.
Hal yang sama juga diungkapkan politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan, ada 3 simulasi yang sedang dilakukan. Simulasi pasangan calon tersebut, katanya, dilakukan dengan mengumpamakan petahana Basuki T Purnama (Ahok) sebagai cawagub dari PDIP. Sedangkan calon DKI 1 berasal dari kader PDIP.
"PDIP jumlahnya 28 dan tiga partai mendukung Pak Ahok kursi 24. Kita simulasi cagub dari PDIP pasangannya jika Pak Ahok cawagub, ada Djarot-Ahok, Risma-Ahok, FX Rudi-Ahok," kata Masinton di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8).
Masinton mengatakan, jika ingin didukung PDIP, Ahok harus bersedia diplot menjadi cawagub dari kader PDIP. Rencana ini pun, lanjut dia, akan segera dikomunikasikan ke 3 parpol pendukung Ahok, yakni NasDem, Hanura, dan Golkar.
"Masing-masing punya prestasi, yang sudah teruji memimpin di daerahnya. Kita mensimulasi internal yang paling mungkin, bila Ahok mau didukung PDIP harus realistis jadi cawagub. Nanti dijajakin komunikasi," tegasnya.
"Ahok harus realistis, jika enggak mau jadi cawagub jangan memaksakan diri melalui PDIP. Nanti dikomunikasikan ke tiga partai pengusung," sambung Anggota DPR Komisi III ini.
Baca juga:
Ahok ogah kampanye karena takut ketemu korban gusuran?
Sandiaga sebut Ahok banyak drama ogah cuti kampanye pilih kawal APBD
Soal penolakan cuti kampanye, Sandiaga minta Ahok ikuti aturan hukum
Ahok makin sensi Sekda DKI laris manis dilirik partai
Ahok soal Pilkada DKI: Mau ngomong apalagi?
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.