Janji Cak Imin Jika AMIN Menang: Wisata Halal RI Terbesar di Dunia Hingga Alokasi Rp150 T buat Anak Muda
Sebagai informasi, Indonesia telah meraih peringkat dua dari Global Travel Muslim Index 2022 dengan memperoleh poin sebanyak 70.
Hal itu disampaikan Cak Imin saat kampanye Pasuruan, Jawa Timur.
- Indonesia Dinobatkan Jadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Terbaik Dunia Tahun 2024
- Mengunjungi Desa Wisata Kare Madiun, Bekas Jalur Gerilya Jenderal Sudirman yang Suguhkan Keindahan Alam Tak Tertandingi
- Cara Singapura Jaring Wisatawan Muslim Indonesia
- Wakili Indonesia di Ajang Pariwisata Internasional, Intip Daya Tarik Batulayang Cisarua
Janji Cak Imin Jika AMIN Menang: Wisata Halal RI Terbesar di Dunia Hingga Alokasi Rp150 T buat Anak Muda
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebut, populasi masyarakat Indonesia saat ini didominasi anak muda. Jika dijumlahkan mencapai 52 persen.
"Ini energinya kuat! Anak muda itu biasanya pantang menyerah, semangatnya tinggi, tidak mudah sakit, daya tahannya kuat," kata Cak Imin saat memberikan sambutan dalam acara haul masyayikh ke-21 dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Alumni Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, Pasuruan, Minggu (14/1).
Melihat kuatnya potensi pada anak muda, Cak Imin berjanji akan mengalokasikan Rp150 triliun dari APBN yang ada. Dia yakin, anggaran itu akan mendongkrak produktivitas anak muda Indonesia jika digunakan secara cermat.
"Kalau benar-benar dihitung dan dimanfaatkan dengan baik Insya Allah, khusus kaum muda kita bisa alokasikan minimal Rp150 triliun untuk anak-anak muda maju dan menghasilkan produktivitas kita jadi lebih tinggi lagi," ujar Cak Imin yang disambut teriakan AMIN oleh para peserta yang hadir.
Cak Imin yakin, gelontoran dana tersebut maka kekuatan ekonomi Indonesia bisa semakin lebih baik. Setidaknya, lapangan kerja yang dibuka lebih banyak sehingga mendatangkn kemudahan berbisnis bagi anak muda.
"Kaum muda cari pekerjaan, kaum muda ingin berbisnis, ingin bekerja sebagai pengusaha, Insya Allah kalau kaum dibantu oleh pemerintah, maka kekuatan pemuda ini akan menjadi produktif."
Kata Cak Imin.
Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga meyakini Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang menyediakan wisata halal. Menurut data yang dimilikinya, Indonesia hanya kalah dari Malaysia berkaitan wisata halal.
"Wisata halal kita masa kalah sama Malaysia yang jumlah (penduduk muslimnya lebih) sedikit. Insya Allah AMIN menang Indonesia akan menjadi wisata halal terbesar di dunia," ujar kata Cak Imin.
Cak Imin mengatakan, menjadikan wisata halal di Indonesia nomor satu di dunia bukan hal mustahil. Sebab saat ini, Indonesia memiliki kekuatan ekonomi syariah yang luar biasa dengan produk-produk ekonomi yang potensial.
"Tugas kita semua Insya Allah destinasi tujuan wisata halal dunia terbesar adalah bangsa kita," yakin dia.
Sebagai informasi, Indonesia telah meraih peringkat dua dari Global Travel Muslim Index 2022 dengan memperoleh poin sebanyak 70.
Pada tahun 2025, Indonesia ditargetkan mampu memperoleh poin 75 sehingga diharapkan dapat menyalip posisi Malaysia yang berada di peringkat pertama.
Pada tahun 2020, Indonesia juga menjadi pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan kontribusi konsumsi halal produk mencapai 184 miliar dolar AS. Selain itu, tanah air turut memberikan kontribusi sebagai produsen produk halal.
Wisata halal Indonesia merupakan program prioritas Kementerian Pariwisata yang sudah dikerjakan cukup lama. Indonesia berhasil mengungguli berbagai negara lainnya, seperti Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, dan Brunei Darussalam, yang berturut-turut menempati posisi di bawah Indonesia dan Malaysia.
Diketahui pada 2030, jumlah wisatawan muslim diproyeksikan akan menembus angka 230 juta di seluruh dunia. Dengan berbagai faktor tersebut, peluang yang besar dalam wisata halal Indonesia ini ditindaklanjuti dengan baik oleh Kementerian Pariwisata.
Pengembangan 10 Destinasi Halal Prioritas Nasional di tahun 2018 yang mengacu standar GMTI seabagai wisata halal Indonesia, antara lain: Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur (Malang Raya), Lombok, dan Sulawesi Selatan (Makassar dan sekitarnya).