Janji Ical dan Agung Laksono di hadapan Jusuf Kalla
Ical maupun Agung mengantongi beberapa poin kesepakatan dan langkah-langkah mengakhiri kisruh internal Golkar.
Politisi senior Partai Golkar yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang dua kubu yang selama ini berseteru, Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical dan Agung Laksono ke rumas dinasnya, kemarin. Pertemuan ini sebagai bentuk tindak lanjut usai Kemenkum HAM mengeluarkan Surat Keputusan nomor M.HH-02.AH.11.01 Tahun 2016 yang memutuskan menghidupkan kembali pengurus Partai Golkar hasil Munas Riau 2009. Munas Riau menempatkan Ical sebagai ketua umum dan Agung Laksono sebagai wakil ketua umum.
Ical dan Agung tiba di rumah dinas JK di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 08.00 WIB. Pertemuan yang disebut sebagai silaturahmi tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam. Keduanya bertemu di rumah dinas JK membicarakan konsolidasi dan rencana menyelesaikan kisruh internal dalam tubuh partai.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Apa yang dikatakan Syamsul Hidayat tentang status Bahlil Lahadalia di Golkar? "Bahlil bukan lagi kader Golkar. Dan dia juga sudah mengakui tidak lagi menjadi bagian dari Partai Golkar sejak 10 tahun lalu," tutur Syamsul dalam keterangan, Senin (24/7).
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
"Pertemuan silaturahmi konsiliasi. Karena sesuai dengan mengikuti alur dan sesuai dengan keputusan Kemenkum HAM dan sesuai dengan keputusan Rapimnas yang berdasarkan Munas Riau, karena itu segera ada rapat DPP," ujar Jusuf Kalla.
Dalam pertemuan singkat itu baik Ical maupun Agung mengantongi beberapa poin kesepakatan dan langkah-langkah mengakhiri kisruh internal Partai Golkar yang sudah terjadi setahun terakhir. Merdeka.com mencatat janji Ical dan Agung. Berikut paparannya.
Tak jadi calon ketum
Dalam pertemuan di kediaman Wapres Jusuf Kalla (JK) kemarin, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie meneguhkan komitmen untuk tidak mencalonkan diri sebagai ketua umum.Â
"Intinya kita menyikapi SK Menkum HAM secara positif. Kita siap Munas dengan semangat rekonsiliasi. Di situ lahir pimpinan baru. Saya dan Ical tidak mau maju lagi," kata Agung di Markas Kosgoro 1957, Jaksel, Rabu (3/2).
Menurut Agung, para kader yang mencalonkan diri ada yang berasal dari dua ormas Golkar yaitu Kosgoro 1957 dan Soksi. Mereka diharuskan punya kompetensi, pernah jadi pengurus organisasi, punya dukungan di daerah, dan tidak transaksional.Â
"Wajar kalau kita beda. Kita ingin Golkar berubah ke arah yang lebih baik. Mudah-mudahan ada yang lebih baik dari kami," jelas dia.Â
Pulihkan kader yang dipecat
Ketua Umum Partai Golkar hasil munas Riau, Aburizal Bakrie mengatakan, setelah Kemenkum HAM mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang menetapkan kepengurusan partai kembali ke Munas Riau, dirinya akan mengangkat kembali kader Golkar kubu Agung yang pernah dipecatnya. Ical menjelaskan, kader yang dipertahankan merupakan nama yang tercantum hasil Munas Riau.
"Kalau keputusannya kan sudah jelas, keputusan Menkum HAM jelas nama-namanya dan nama itu akan kita pertahankan, juga di daerah, di daerah mulai dari Munas Riau," kata Ical usai melakukan pertemuan dengan Agung di rumah dinas Jusuf Kalla di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono mengatakan, pertemuan yang rencananya digelar hari ini, Kamis (4/2), untuk konsolidasi dan memulihkan semua kader yang pernah dipecat.Â
"Rapat pimpinan harian dari ketum sampai wakil bendum, tapi undangan hanya menyebutkan konsolidasi organisasi. Yang diberhentikan bisa dikembalikan dan kita dorong supaya ada edaran ke seluruh Indonesia, jangan lagi sampai sanksi pemecatan sampai Munas," kata Agung di Markas Kosgoro 1957, Jaksel, Rabu (3/2).
Ical persiapkan munaslub bareng Agung
Ketua Umum Golkar hasil Munas Riau, Aburizal Bakrie (Ical) akan menggelar rapat perdana, setelah Kemenkum HAM mengeluarkan Surat Keputusan yang kembali mengesahkan Munas Riau di mana Ical sebagai ketua dan Agung Laksono sebagai wakilnya pada Kamis (3/2) besok. Dalam pertemuan tersebut, ketiga tokoh senior partai Golkar tersebut membicarakan rencana Munas 2016.
"Pak JK (Jusuf Kalla) tadi membicarakan bagaimana kita nanti rapatnya baik, Munasnya baik," kata Ical usai melakukan pertemuan dengan JK dan Agung Laksono di rumah dinas JK di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2).
Ical menjelaskan, dalam rapat yang akan digelar Kamis (3/2), kubu Ical dan Agung akan melakukan silaturahmi dan melakukan konsolidasi. Golkar, lanjut Ical, akan menjalani SK Kemenkum HAM.
Pimpinan munaslub yang bisa akomodir dua pihak
Waketum Golkar Agung Laksono menyebut Wapres Jusuf Kalla (JK) menyarankan agar penyelenggara Munaslub haruslah orang-orang yang jauh lebih lembut. Agung sendiri tidak tahu apa maksud JK tersebut ketika ia dan Aburizal Bakrie bertemu di rumah dinas Wapres di Menteng, Jl Diponegoro, Jakpus, Rabu (3/2).
"Yang soft, tidak keras, bisa mengakomodir semua pihak," kata Agung ketika ditemui di markas Kosgoro 1957, Jl Hang Lekiu, Jaksel, Rabu (3/2).
Lanjut Agung, Wapres JK berharap agar kepanitiaan munas pun sebaiknya bukan orang-orang yang bermasalah. "Tadi Pak JK berharap kepada kepanitiaan pun sebaiknya bukan orang-orang yang bermasalah," kata Agung.
(mdk/noe)