Janji manis Agus dan Anies di tengah Ahok puasa bicara
Janji manis Agus dan Anies di tengah Ahok puasa bicara. Kasus dugaan pidana yang menyeret Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama membuatnya irit bicara. Sejak dirinya dilaporkan ke polisi pria yang akrab disapa Ahok terlihat puasa bicara.
Kasus dugaan pidana yang menyeret Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama membuatnya irit bicara. Sejak dirinya dilaporkan ke polisi pria yang akrab disapa Ahok terlihat puasa bicara.
Bahkan dibeberapa kesempatan, mantan Bupati Belitung Timur ini meminta langsung pasangannya di Pilgub DKI 2017 mendatang, Djarot Saiful Hidayat yang menyapa langsung masyarakat. Puasa bicara Ahok kembali terlihat usai menjalani pemeriksaan Bareskrim Mabes Polri sebagai saksi kasus dugaan penistaan agama di gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/11) kemarin.
Tak banyak kalimat keluar dari mulut Ahok usai menjalani pemeriksaan tersebut. Ahok yang diperiksa sekira sembilan sejak pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, memilih bergegas meninggalkan awak media usai sepatah kata bicara.
"Saya kira tadi sudah jelas semua, semua sudah jelas. Kalau mau tahu yang lain ya silakan tanya ke penyidik, terima kasih," kata Ahok di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Saat memenuhi panggilan polisi Ahok didampingi Ketua Tim pemenangan pasangan Ahok- Djarot, Prasetio Edi Marsudi, Juru Bicara Ruhut Sitompul dan kuasa hukum Sirra Prayuna. Setelah sedikit memberi keterangan Ahok langsung meninggalkan kerumunan jurnalis.
Dalam pemeriksaan hari ini Ahok dicecar 40 pertanyaan oleh penyidik. Dia dilaporkan atas dugaan penistaan agama karena menyinggung Surah Al Maidah ayat 51 saat berkunjung ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 silam.
"Saya sudah mau pulang, sudah lapar nih, terima kasih," ujar Ahok mengenakan batik lengan panjang.
Di tengah puasa bicara Ahok itu dua pesaingnya di Pilgub DKI yakni Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan gencar melakukan safari politik kepada warga Jakarta. Tak jarang dalam kunjungannya tersebut keduanya mengumbar janji manis kepada warga ibu kota.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Agus Yudhoyono-Anisa Pohan di Klender ©2016 Merdeka.com
Calon gubernur DKI nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono misalnya. Ketika menyambangi warga RW 08, Pesing Garden, Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, bersama sang istri, Anisa Pohan, Agus berjanji tidak akan menghapus keberadaan pasukan oranye jika terpilih menjadi gubernur.
Hal itu dijanjikannya ketika mendengar keluhan dari seorang warga, Abdul Khoir (52) yang menanyakan apakah Agus akan menghapus keberadaan Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) jika terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Ada info apabila bukan calon incumbent yang terpilih, kebijakan pasukan oranye, PPSU, kalau bukan calon incumbent terpilih, akan diberhentikan. Di sini banyak yang kerja sebagai pasukan oranye soalnya," kata Abdul di lokasi, Kamis (3/11).
Menanggapi pertanyaan warga, Agus menegaskan tidak akan menghapus keberadaan pasukan oranye jika terpilih menjadi gubernur. Tak hanya pasukan oranye, Agus memastikan program Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat era Ahok akan dilanjutkan.
"Jika ada isu yang beredar bahwa bila saya dan Bu Sylviana terpilih, kalau program KJP, KJS, dan pasukan oranye dibubarkan. Itu bohong! Itu tidak benar," tegasnya.
Selain Abdul, Ketua RW 08 Rofik juga menyampaikan aspirasinya kepada Agus. Rofik meminta Agus menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai resapan air. Sebab, kawasan tersebut kerap dilanda banjir saat hujan deras.
"Di RW kami sering banjir nih. Kalau bisa ruang terbuka juga ditambah," ujar dia.
Mantan Danyon/203 Aria Kemuning ini setuju dengan usulan menambah RTH di kawasan itu. RTH, lanjutnya, akan ditambah karena fungsinya yang tidak hanya sebagai resapan, tetapi juga sebagai ruang interaksi warga.
"Saya catat soal banjir di RW 08. Tentu akan jadi perhatian khusus, mudah-mudahan ada solusi yang kita bawa. Kami meyakinkan semoga semakin baik ke depannya sehingga tidak banjir," jawab Agus.
"Saya setuju juga harus banyak ruang terbuka. Untuk saling berkomunikasi, bermain dengan sehat, terutama untuk anak-anak kita. Yang layak dan sehat sehingga jadi anak yang baik dan berkualitas," tandasnya.
Selanjutnya ketika melakukan kampanyenya di RW 08, Pesing Garden, Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Agus mengawali dengan sesi tanya jawab dengan warga kampung Pesing. Sesi tanya jawab pun berlangsung sekitar 30 menit. Setelah menanggapi keluhan dan aspirasi warga, Agus mulai bergerak memantau kondisi permukiman warga.
Gang-gang sekitar 1 meter dilalui Agus yang saat itu didampingi istrinya Anisa Pohan. Kehadiran Agus sontak membuat warga heboh. Banyak warga, mulai dari remaja, orang dewasa hingga anak-anak yang antusias ingin melihat Agus dari dekat, baik untuk sekedar bersalaman, atau berfoto.
Mantan Danyon/203 Aria Kemuning ini aktif berinteraksi menanyakan kondisi dan masalah yang dihadapinya. Beberapa kali, Agus juga menyapa dan mengamati kondisi para lansia di permukiman padat itu.
Selepas blusukan, awak media pun menanyakan program yang akan digagas Agus untuk memperhatikan nasib para lansia. Agus mengatakan akan lebih intensif memperhatikan kondisi lansia dan balita melalui peningkatan pelayanan kesehatan.
"Tadi saya ketemu dengan beberapa lansia yang mengalami sakit, sudah menahun dan sepertinya belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak," kata Agus di lokasi, Kamis (3/11).
Soal nasib lansia di kampung Pesing, Agus berjanji akan segera memberikan perhatian ketika terpilih menjadi gubernur DKI. Selain lansia, Agus juga ingin anak-anak Jakarta tumbuh sehat dan berkualitas.
"Jadi tentu sudah saya sampaikan juga agar bisa segera ditindaklanjuti, ke depan saya berharap banyak perhatian dari pemerintah untuk para lansia maupun balita," tegasnya.
"Dan kita ingin mereka juga tetap berusia panjang kemudian khusus anak-anak kita, kita ingin mereka tumbuh sebagai anak yang baik sehat juga berkualitas," sambung Agus.
Anies Baswedan blusukan di Mangga Besar ©2016 Merdeka.com
Hal senada dilakukan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan. Anies mengatakan, kesehatan masyarakat Jakarta harus diperhatikan sejak dini.
Hal itu disampaikannya kepada warga Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dalam hal ini, Anies berjanji akan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat warga Jakarta dengan membuat dokter keliling.
"Kita akan buat dokter keliling. Sehingga bukan masyarakat ke Puskesmas tapi ada dokter keliling ke rumah-rumah," kata Anies di lokasi, Minggu (6/11).
Anies mengatakan, lewat dokter keliling itu dirinya berharap pelayanan kesehatan bisa lebih dekat dan mudah dijangkau masyarakat. Selain soal dokter keliling, Anies juga kembali menegaskan bakal meneruskan program BPJS dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Anies berjanji meningkatkan pelayanan jaminan kesehatan lewat dua program yang sudah berjalan itu. "Kita akan tingkatkan BPJS dan KIP," kata Anies.
Mantan Mendikbud ini juga mengaku akan melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Namun, program tersebut harus muncul dengan konsep baru dengan nama KJP plus, yang merupakan integrasi antara KJP dan KIP.
Menurutnya, hingga saat ini program KJP masih memiliki keterbatasan. Sehingga diperlukan integrasi.
"Sementara kita inginnya, anak-anak Indonesia, mulainya anak-anak di Jakarta, dari ekonomi lemah, betul-betul terjamin pendidikannya," tutur Anies kepada awak media di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (7/11).
Dilanjutkannya, bahwa KJP tersebut harus menjangkau kalangan yang lebih luas, bahkan di luar sistem sekolah. Dia mencontohkan, jika KJP saat ini tidak menanggung sama sekali anak miskin di luar sekolah, paket A, B, C, serta keterampilan khusus.
Sementara itu, pada KJP Plus, anak usia sekolah 6 hingga 21 tahun termasuk kategori yang berhak menerima KJP Plus. Dirinya juga akan memastikan siswa dari keluarga yang tidak mampu untuk mendapatkan manfaat tunai serta manfaat lama dari KJP.
"Kami merasa Kartu Jakarta Pintar untuk menjangkau lebih luas, bahkan di luar sistem sekolah," lanjutnya.
Menurutnya, manfaat lain dari KJP Plus, para penerima akan mendapatkan diskon belanja pendidikan serta gratis masuk museum yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan beberapa wahana pendidikan.
"Lagi kita matangkan, anak rentan miskin enggak masuk. Anak usia sekolah, yang dapat KJP anak miskin di dalam sekolah," pungkas Anies.
Baca juga:
Polda Metro tunggu laporan Bawaslu soal Ahok-Djarot ditolak warga
Blusukan ke Tebet, istri Djarot banyak dicurhati warga
Istri Djarot minta ibu-ibu tak segan periksa kanker serviks
Kampanye di Bukit Duri, istri Djarot sempat diminta beli lahan warga
Blusukan ke Kalideres, Anies 'dipalak' warga lunasi pesta pernikahan
Di depan Anies, warga Kampung Maja ngeluh air tercemar sejak 1998
Anies bakal lanjutkan KJP di DKI, tapi pakai plus