Janji Ridwan Kamil kumpulkan 3 parpol tuntaskan polemik cawagub
Bakal calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya buka suara terkait desakan parpol pendukungnya untuk segera memilih nama cawagub. Sambil menyebut kriteria, dia berjanji akan segera mempertemukan PPP, PKB, dan Nasdem untuk membicarakan siapa nama pendampingnya di Pilgub Jawa Barat 2018.
Bakal calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya buka suara terkait desakan parpol pendukungnya untuk segera memilih nama cawagub. Sambil menyebut kriteria, dia berjanji akan segera mempertemukan PPP, PKB, dan Nasdem untuk membicarakan siapa nama pendampingnya di Pilgub Jawa Barat 2018.
"Ya hari ini, dan besok, dan seterusnya saya juga akan bertemu dengan petinggi partai untuk menyamakan informasi-informasi dan lain sebagainya. Semuanya partai koalisi. NasDem, PPP dan PKB," kata pria yang akrab disapa Emil itu usai menjadi pembicara diskusi di Kampus UI, Depok, Kamis (21/12).
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
Dia menegaskan, hingga kini belum ada nama yang dipilihnya, termasuk desakan dari PPP agar dia memilih Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai cawagub.
Emil lebih memilih mengungkapkan syarat bagi sang calon wakil. Salah satunya, calon pendampingnya harus bisa menambah elektabilitas suaranya. "Harus punya leadership. Kalau saya berhalangan ada yang menggantikan. Kedua harus punya elektabilitas," ujarnya.
Seorang wakil gubernur, lanjut dia, harus bisa menaikkan elektabilitasnya di kalangan masyarakat. Serta juga harus bisa menjaga kedekatan antara satu sama lain.
"Jangan menurunkan, harus ada yang menambahi. Ketiga harus punya chemistry. Karena harus hidup bersama lima tahun. Kira-kira begitu," ujarnya.
Sementara itu, sikap tiga partai pendukung Emil cenderung berbeda. PPP ngotot bahkan mengancam menarik dukungan jika Emil tak memilih Uu. Ketua DPW PPP Jabar, Ade Munawaroh Yasin tidak setuju dengan opsi mencari wakil di luar partai seperti yang dilontarkan PKB. Dia menilai nama yang disodorkan masing-masing partai sudah cukup kompeten. Menurutnya, yang jadi persoalan adalah Ridwan Kamil tidak punya keberanian mengajak musyawarah untuk menentukan wakilnya.
"Deadlock apanya? Kita bicara saja belum pernah, bertemu juga belum. kenapa harus mengambil dari luar? Silakan kalau masing-masing punya kader tinggal disodorkan dan kita bahas bertiga (PPP,PKB dan Nasdem)," ujarnya.
Dia merasa heran karena PKB meributkan calon wakil. Padahal, sebelum Golkar bergabung dalam koalisi, Nasdem dan PKB tidak menyodorkan calon. "Kami menyodorkan calon untuk melengkapi supaya satu tiket. Lalu masuklah kader kami Uu dan setelah itu tidak ada penolakan dari yang lain, kenapa sekarang rame," ucapnya.
"Kami menuntut hak kami, kan kita pemegang kursi terbesar, wajar ketika kami menyodorkan kader yang dianggap terbaik karena pengalaman memimpin dua periode. Track record bagus kenapa tidak, hak kami mempertahankan kader kami," tegasnya.
Sedangkan Partai NasDem mendesak Emil segera mengumpulkan tiga partai pendukungnya. Ketua DPW Nasdem Jabar, Saan Mustopa meminta semua partai koalisi menggelar musyawarah lanjutan.
"Kita dari awal koalisi prinsipnya kekeluargaan. Ketika ada tawaran wakil dari partai, ya dimusyawarahkan. Kalau enggak ketemu cari alternatif lain ya dimusyawarahkan lagi," kata Saan saat dihubungi, Kamis (20/12).
Pembahasan dilakukan di dua level. Pertama, pembahasan di tingkat pengurus partai. Setelah itu, dikomunikasikan di DPP masing-masing. Supaya tidak ada kebuntuan. Tugas untuk mengajak partai berunding ada di tangan Ridwan Kamil.
"Ke depan kita memang minta RK (Ridwan Kamil) menginsiasi melakukan pertemuan. Diakomodir semua keinginan partai koalisi, agar punya titik temu," ucapnya.
Baca juga:
Dalih matangkan komunikasi dengan partai koalisi, Emil tak tahu kapan umumkan wakil
Golkar klaim bakal duet dengan PDIP usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
Nusron usul Golkar balik usung Emil dengan syarat gandeng Dedi Mulyadi jadi cawagub
Golkar akhirnya usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
Menjawab kabar Dedi Mulyadi dan Anton Charliyan di Pilgub Jabar