Jelang debat kedua, Deddy Mizwar tetap tolak jawab pertanyaan sulit
Calon Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengaku tidak akan menjawab pertanyaan yang dinilai sulit dalam debat publik kedua Pilgub Jabar di Balairung Universitas Indonesia Depok, Senin (14/5) malam ini.
Calon Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengaku tidak akan menjawab pertanyaan yang dinilai sulit dalam debat publik kedua Pilgub Jabar di Balairung Universitas Indonesia Depok, Senin (14/5) malam ini.
Hal tersebut sama seperti yang ia lakukan saat debat perdana Pilgub Jabar 12 Maret lalu. Kala itu, Deddy ditanya soal industri yang sudah memasuki era mesin.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Apa peta dukungan untuk masing-masing pasangan calon di Pilkada Jabar? Sementara itu PKB juga mengusung paslonnya sendiri yakni Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina.Sedangkan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan didukung gabungan partai yang mayoritasnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).Selanjutnya ada paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang diusung koalisi PKS dan Partai NasDem.
Pria yang akrab disapa Demiz ini pun menyatakan tetap konsisten tak menjawab pertanyaan yang sulit.
"Ya itu saja dan gak semuanya juga harus bisa kita jawab. Kalau masalah-masalah yang sangat sulit ya kita tinggal panggil saja ahlinya, nanti yang ahlinya berbicara," ujar Demiz melalui rilis yang diterima, Senin (14/5).
Alasannya, penyelenggaraan debat hanya menggunakan dalam bahasa teknokratis atau bahasa diplomatis pemerintah, bukan bahasa rakyat. Hal itu membuat masyarakat tidak antusias untuk menyaksikannya.
"Debat ini saya lihat dalam bahasa teknokratis bukan bahasa rakyat, mungkin saja masyarakat banyak yang nonton dangdut dari pada debat," ucapnya.
Terkait tema yang akan dibahas, Demiz memilih mengutamakan substansi baik terkait dengan masalah kehutanan, lingkungan maupun sumber daya alam.
Sumber daya alam tersebut harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dengan cara tesebut dapat meningkatkan investasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Demiz yang juga berpasangan dengan Dedi Mulyadi menegaskan, semua yang nantinya disampaikan tetap sesuai dengan koridor program kerja keberlanjutan yang telah dirancang pihaknya.
"Tetapi semuanya juga harus dalam koridor keberlanjutan sesuai dengan aturan. Ada 17 goals (tujuan) dari SDGs (sustainable Development Goals)," pungkasnya.
Baca juga:
Reaksi empat Cagub Jabar dengar rentetan teror bom di Surabaya
Survei: Pemilih Gerindra dan PDIP kabur ke Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi yakin kader Golkar menangkan Pilgub Jabar
Cerita Prabowo bujuk Sudrajat maju sebagai Cagub di Jawa Barat
KPI bantah larangan Paslon main sinetron merupakan hasil politisasi
Ungkap busung lapar di Purwakarta, Ridwan Kamil dituntut minta maaf