Jelang munas, kader Golkar harus pintar baca sinyal Istana?
Ketua Umum Partai Golkar ke depannya, harusnya sosok yang dapat memimpin partai dan menjaga kepercayaan publik.
Partai Golkar bakal menggelar Munas pada April mendatang sebagai forum untuk memilih ketua umum periode 2016-2021. Ketua Umum Partai Golkar mendatang tentunya harus bisa menjaga kepercayaan publik.
Pengamat Politik Center for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi berpendapat, kader-kader Partai Golkar harus pintar membaca sinyal Istana atau Presiden Jokowi terkait nasib Golkar. Ketua Umum Partai Golkar ke depannya, harusnya sosok yang dapat memimpin partai dan menjaga kepercayaan publik.
"Presiden Jokowi pasti menginginkan yang seperti itu (dapat dipercaya). Dia tak nyaman dengan orang yang tak memenuhi kriteria tersebut," kata Kristiadi saat dihubungi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (29/2).
Menurut dia, sangat penting dilakukan proses transparansi menjelang hingga pelaksanaan Munas. Golkar harus mengungkapkan ke publik siapa saja yang memiliki hak pilih. "Harus transparan terbuka," ucapnya.
DPD-DPD harusnya pintar membaca sinyal ke mana Istana akan cenderung menentukan pilihannya kepada calon ketua umum Partai Golkar. Sebab, stabilitas Partai Golkar sangat dibutuhkan supaya pemerintah fokus menjalankan program-programnya.
Ada sejumlah nama yang bakal maju sebagai ketua umum Partai Golkar dalam Munas mendatang. Seperti Setya Novanto, Ade Komarudin, Idrus Marham, Mahyudin, Airlangga Hartarto dan lainnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui sempat marah besar ketika kasus pencatutan nama atau Papa Minta Saham yang menyeret Setya Novanto. Jokowi menyebut tak masalah disebut sebagai presiden gila, presiden saraf, hingga presiden keras kepala.
"Saya enggak apa-apa dikatain presiden gila, presiden sarap, presiden koppig. Enggak apa-apa," kata Presiden Jokowi.
"Tapi, tapi tidak boleh yang namanya lembaga negara itu dipermainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara lain," katanya.
Baca juga:
DPD-DPD Golkar ingin ketum mendatang bisa diterima Jokowi
Pengurus daerah dukung Akom jabat Ketum Golkar sekaligus Ketua DPR
Panitia Munas Golkar akan diketok pada 2 Maret
11 Maret, Akom deklarasi maju sebagai ketum Golkar di Yogyakarta
Ini empat calon ketum Golkar yang diajukan Kosgoro
Ade Komarudin sebut Golkar lelah 'jotos-jotosan'
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Siapa yang menyesali kericuhan di diskusi Generasi Muda Partai Golkar? Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden kericuhan saat diskusi yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ladi Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.