Jika pilpres hari ini, Jokowi 38,2 persen dan Prabowo Subianto 20,5 persen
Roda Tiga Konsultan (RTK) merilis survei capres-cawapres terkuat Pilpres 2019. Direktur riset dan data RTK, Rikola Fedri memaparkan nama Joko Widodo masih mengungguli Prabowo Subianto jika Pemilihan Presiden dilakukan hari ini.
Roda Tiga Konsultan (RTK) merilis survei capres-cawapres terkuat Pilpres 2019. Direktur riset dan data RTK, Rikola Fedri memaparkan nama Joko Widodo masih mengungguli Prabowo Subianto jika Pemilihan Presiden dilakukan hari ini.
"Secara Top of mind responden spontan akan memilih Jokowi sebesar 38,2 persen dan Prabowo Subianto 20,5 persen, diikuti AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) 2,7 persen," katanya di Cafe Mandailing, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (10/5).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
Nikola mengatakan, alasan responden memilih Jokowi karena perhatian atau berpihak kepada rakyat. Sementara untuk Prabowo Subianto karena kepribadianya yang tegas.
Pada pertanyaan tertutup dengan pemilihan 19 nama Jokowi juga masih unggul dengan elektabilitas 4,8 persen, Prabowo 22 persen dan AHY 4,1 persen.
"Namun sebagai incumbent, tingkat keterpilihan Jokowi masih di bawah 50 persen," ucapnya.
Untuk posisi Cawapres Jokowi di 2019, responden memilih Jusuf Kalla yang memperoleh angka tertinggi 14,8 persen dan AHY 10 persen. Namun pada pilihan tertutup, AHY meningkat jadi 18,7 persen, Gatot Nurmantyo 13,5 persen dan Sri Mulyani 6,1 persen.
"Sementara untuk Cawapres Prabowo, nama Gatot Nurmantyo tertinggi yakni 22,9 persen, AHY 13,6 persen, dan Anies Baswedan di posisi ketiga 9 persen," ujarnya.
Selain itu, berdasarkan tingkat kemungkinan mendukung pasangan capres dan cawapres, pasangan Jokowi-AHY dan Prabowo-AHY paling tinggi di antara yang lainnya.
"Artinya, AHY merupakan tokoh yang paling fleksibel jika berpasangan dengan Jokowi ataupun dengan Prabowo pada Pilpres 2019," tutur Nikola.
RTK juga merilis trend elektabilitas parpol tertinggi saat ini. Nikola mengatakan PDIP parpol yang memiliki elektabilitas tertinggi yakni 24,8 persen, posisi kedua Gerindra 12,4 persen, diikuti Golkar 10,8 persen dan Demokrat 7,8 persen.
Survei ini dilakukan dari 21 April-2 Mei 2018 menggunakan metode Stratified Systemic Random Sampling dengan responden 1.610 orang. Margin of error dalam survei ini 2,5 persen.
Turut hadir dalam rilis ini Wasekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan dan Direktur Eksekutif Poskapol Universitas Indonesia Aditya Perdana.
Baca juga:
Gerindra yakin PAN, Demokrat, PKB dan PBB bakal berkoalisi dukung Prabowo
4 Modal Anies Baswedan cocok dilirik jadi cawapres
Intens bertemu, Sandiaga yakin PAN gabung koalisi Gerindra-PKS
Hanura sebut Parpol tak boleh paksakan kadernya jadi Cawapres Jokowi