JK: Saya lebih hargai Golkar kubu demokratis
Tetapi, JK enggan menyebut kubu mana yang dia maksud.
Wakil Presiden sekaligus mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla mengaku tidak berpihak pada kubu manapun di Golkar. Meski demikian, dia mengaku lebih menghargai kubu yang lebih demokratis.
"Saya tidak dalam posisi memilih. Tapi tentu yang saya hargai yang lebih demokratis," ujar JK di kantornya, Jakarta, Senin (8/12).
Tetapi, JK enggan menyebut kubu mana yang dia maksud. Dia justru membalik omongan ketika ditanya apakah itu adalah kubu Agung Laksono yang menggelar Musyawarah Nasional di Ancol.
"Masa tidak tahu?" kata JK.
Kubu Agung Laksono selalu menyatakan Munas Ancol yang digelarnya lebih demokratis ketimbang Munas Bali yang digelar Ical. Di Munas Ancol, ada 3 calon yakni Agung Laksono, Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang. Setelah proses pemilihan Agung akhirnya menjadi pemenang.
Sementara dalam Munas Bali hanya ada satu calon yakni Aburizal Bakrie alias Ical. Mantan Menko Kesra itu akhirnya menang aklamasi dan kembali menguasai partai beringin.
Kedua kubu ini pun mendaftarkan kepengurusan masing-masing di hari yang sama di Kantor Kementerian Hukum dan HAM. Tetapi, kubu Ical datang lebih dulu di pagi hari, sedangkan kubu Agung baru sore ini.
Baca juga:
Fadli Zon sebut Munas Golkar Agung Laksono abal-abal
Golkar kubu Agung temui JK nanti malam
Kubu Ical sindir Munas Ancol tak dihadiri sesepuh Golkar
Priyo pimpin Golkar kubu Agung serahkan pengurus ke Kemenkum HAM
Menkum HAM akan bentuk tim analisis kepengurusan Ical
Ini susunan pengurus Partai Golkar 2014-2019 kubu Agung Laksono
Agung: Tidak ada Mahkamah Partai, sekarang yang ada pengadilan
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.