JK soal Pilpres: Saya memegang rekor di Indonesia, 2 kali menang dan sekali kalah
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pidato pembuka dalam acara Business Lunch dengan tema Waspada Ekonomi Indonesia di tahun politik. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pidato pembuka dalam acara Business Lunch dengan tema Waspada Ekonomi Indonesia di tahun politik. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres JK bercerita, setiap tahun Indonesia sebenarnya menghadapi tahun politik. Indonesia sendiri sudah menghadapi tiga kali masa pemilihan umum secara langsung dan berjalan dengan baik.
"Bicara waspada ekonomi di tahun politik, sebenarnya Indonesia itu sepanjang tahun, tahun politik. Tidak ada masa orang tidak berbicara politik. Memang, banyak pengalaman kita pemilihan langsung sudah tiga kali ini menjelang empat kali," ujarnya di Hotel Arya Duta, Jakarta, Kamis (2/8).
Selama tiga kali pemilihan langsung, Wapres JK berguyon telah memegang rekor di Indonesia mengikuti tiga kali pemilu dengan dua kali menang dan satu kali kalah. Dua kali menang dengan tanpa dukungan partai, satu kali kalah dengan dukungan partai.
"Saya memegang rekor Indonesia, tiga-tiganya saya ikuti. Dua kali menang, satu kali kalah. Yang menarik, semua yang saya menangi pada saat saya tidak ada partai. Partai tidak mendukung saya. Pada saat saya ketua umum partai justru kalah. Jadi tidak ada korelasi antara partai dengan kemenangan," tutur JK.
Wapres JK melanjutkan, komponen ekonomi Indonesia sudah cukup kuat untuk menghadapi masa pemilu di 2019. Beberapa di antaranya pertumbuhan ekonomi yang membaik dan angka kemiskinan yang terus menurun.
"Korelasi antara pemilu dan ekonomi, itu tentu hal menarik dibicarakan. Kalau kita lihat ekonomi pada dewasa ini kita selalu menengah lah. Pertumbuhan ekonomi 5,06 persen. Itu tentu dibandingkan banyak negara," jelasnya.
Baca juga:
Ikut terlibat uji materi ke MK, Wapres JK dinilai berpotensi langgar UUD
Wapres JK sebut kemajuan di Jakarta tidak diimbangi dengan infrastruktur
Sengatan SBY beberkan data kemiskinan bikin Istana geram
Bertemu Presiden Ali Mohamed, JK tawarkan beasiswa untuk rakyat Zanzibar
Golkar: JK sudah cukup dan saatnya menjadi negarawan
SBY sebut 100 juta warga Indonesia miskin, Wapres JK lebih percaya data BPS