Jokowi Ajak Kader PPP Berani Lawan Fitnah yang Disebar dari Rumah ke Rumah
Kepala Negara juga mengajak kader PPP untuk merespons kabar bohong, hoaks, fitnah dengan menyampaikan fakta yang benar. Presiden menyebut banyaknya kabar bohong yang saat ini tidak saja disebarkan melalui media sosial, tetapi juga dengan sistem pintu ke pintu dan menemui masyarakat langsung.
Presiden Joko Widodo menghadiri Peringatan Hari Lahir Ke-46 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Ancol, Jakarta. Dalam pidatonya, Jokowi menjelaskan tugas besar yang harus dilaksanakan. Yakni menjaga persatuan di tengah perbedaan politik.
"Inilah tugas besar kita dalam menjaga, dalam merawat persatuan, merawat kerukunan, merawat persaudaraan kita, merawat ukhuwah Islamiyah kita, merawat ukhuwah watoniyah kita, tugas besar kita ada di sana," kata Presiden dalam sambutannya pada acara yang dilaksanakan pada Kamis di Ecovention Ocean Ecopark Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Dilansir Antara.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
Menurut Presiden, masalah perbedaan pandangan politik seperti pada saat pemilihan bupati/wali kota, pemilihan gubernur, hingga pemilihan presiden jangan sampai mengganggu kerukunan bangsa dan negara.
Kepala Negara juga mengajak kader PPP untuk merespons kabar bohong, hoaks, fitnah dengan menyampaikan fakta yang benar. Presiden menyebut banyaknya kabar bohong yang saat ini tidak saja disebarkan melalui media sosial, tetapi juga dengan sistem pintu ke pintu dan menemui masyarakat langsung.
"Hati-hati masalah ini. Saya ajak kita semuanya untuk berani merespons ini segera karena modal terbesar kita aset terbesar kita seperti persatuan, kerukunan, persaudaraan ini akan terganggu karena masalah ini," tegas mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Pada acara itu Presiden disambut oleh Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Presiden menghadiri acara itu didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Tokoh yang hadir pada acara itu antara lain Ketua Majelis Pakar PPP Lukman Hakim Saifuddin, anggota majelis tinggi PPP Zarkasih Noer, dan politisi senior PPP Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
Baca juga:
PPP Tegaskan Gerakan Pemuda Kabah Pendukung Prabowo Ilegal
Prabowo: Tadi Siang Saya Terima Dukungan PPP yang Sah, Bukan Akal-akalan
Romahurmuziy Buka Rapimnas IV PPP
Perkuat Partai dan Jokowi-Ma'ruf, PPP Kampanyekan Tagline '01.10'
Ketum PPP: Brand 212 Semakin Menurun, Tinggal Gerindra & PKS
Rommy Ajak Kiai dan Ulama Turun Gunung Tangkal Hoaks