Jokowi dan Prabowo Bertemu, Dedi Mulyadi Gelar Khitanan Massal
Khitanan massal diikuti oleh 206 anak. Acara dilanjutkan dengan gotong singa dan pagelaran wayang golek oleh empat dalang sekaligus di Purwasari, Kabupaten Karawang, Sabtu (13/7).
Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menggelar khitanan massal dan pagelaran seni. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk syukuran terhadap momen pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Khitanan massal diikuti oleh 206 anak. Acara dilanjutkan dengan gotong singa dan pagelaran wayang golek oleh empat dalang sekaligus di Purwasari, Kabupaten Karawang, Sabtu (13/7).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
"Pertemuan antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo harus disyukuri dan dirasakan oleh masyarakat. Makanya saya gelar pertunjukan seni dan khitanan massal," katanya saat dihubungi, Minggu (14/7).
Menurutnya, pertemuan antara kedua tokoh yang bertarung dalam Pilpres 2019 bisa meredakan ketegangan antar elite politik dan masyarakat. Sudah saatnya seluruh elemen secara bersama-sama membangun bangsa.
"Kegiatan seni, gotong singa punya makna filosofi bangsa ini harus digotong secara bersama-sama," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengakui jika momen pertemuan Prabowo dan Jokowi tak sedikit membuat kekecewaan sebagian elemen masyarakat maupun politisi. Namun, ia mengajak semua pihak untuk tidak meladeni mereka.
Fokus dan konsentrasi lebih baik dititikberatkan pada hal yang positif dari pertemuan Jokowi dan Prabowo. Salah satunya, iklim para pelaku ekonomi akan lebih baik.
"Walaupun misalnya di media sosial ada yang kecewa, hal itu cukup biasa. Yang terpenting dampaknya sangat baik buat Indonesia," ungkapnya.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo menghadirkan spekulasi Gerindra yang bisa bergabung sebagai partai pendukung pemerintah. Hanya saja, Dedi memilih untuk tidak terlalu mempersoalkannya lebih lanjut.
"Yang paling penting pak prabowo dan pak jokowi itu tidak ada permusuhan. Keduanya bersahabat kemudian andaikata berbeda paham, pandangan, karena itu adalah faktor politik di mana kedua-duanya harus mencari simpati kepada para pemilih. Sekarang tidak ada lagi cebong kampret," tegas Dedi.
Baca juga:
Sri Mulyani Soal Pertemuan Jokowi & Prabowo: Proses Politik Selesai dengan Baik
Mahfud MD Sambut Baik Pertemuan Jokowi dan Prabowo
Amien Rais Ngaku Tak Tahu Prabowo akan Ketemu Jokowi: Kok Tiba-tiba Nyelonong
4 Tokoh Di Balik Pertemuan Jokowi-Prabowo
Momen Pelukan Jokowi-Prabowo yang Akhiri 'Cebong vs Kampret'
KNPI Apresiasi Inisiator Pertemuan Prabowo dengan Jokowi
PKS Berharap Prabowo Deklarasikan Jadi Oposisi Usai Bertemu Jokowi