Jokowi Didesak Minta Maaf Karena Keluarkan Data Bodong di Debat Capres
"Saya kira Pak Jokowi harus minta maaf dengan data itu. Karena ini kan disaksikan seluruh rakyat Indonesia, jangan sampai kebohongan itu menjadi sebuah kebiasaan di dalam berbangsa dan bernegara," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/2)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mendesak capres petahana Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta maaf karena telah menyebut data yang salah saat debat antar capres 17 Februari lalu. Kata dia, kesalahan itu tidak wajar untuk dilakukan seorang capres petahana.
"Saya kira Pak Jokowi harus minta maaf dengan data itu. Karena ini kan disaksikan seluruh rakyat Indonesia, jangan sampai kebohongan itu menjadi sebuah kebiasaan di dalam berbangsa dan bernegara," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/2).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Fadli menilai, Jokowi banyak menyampaikan data bodong saat debat. Penyampaian data bodong itu lanjutnya akan bisa berbahaya bagi masyarakat.
"Kalau seorang paslon yang juga petahana mengeluarkan data bodong dan juga data yang salah, bagaimana kita tidak kaget kebijakan kebijakannya itu banyak yang salah dan banyak yang ngawur. Ini yang perlu kita teliti. Ini kan bagian dari kebohongan publik sebenarnya," ungkapnya.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini menegaskan, debat adalah forum yang terhormat. Maka yang disampaikan juga harus sebuah kebenaran.
"Rakyat butuh tahu apa itu kebenaran, nah kecuali misalnya dia mempertahankan argumennya. Kalau data yang disampaikan itu adalah data benar, tolong argumentasinya dikeluarkan dong," ucapnya.
Meski begitu, Fadli menegaskan pihaknya belum berencana melaporkan kejadian salah sebut data itu ke Bawaslu. Dia menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut pada BPN.
"Setahu saya belum ada dari BPN untuk mengambil langkah itu," ucapnya.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf membela capres Joko Widodo yang dinilai menggunakan data yang salah. Wakil Direktur Saksi TKN Achmad Baidowi mengatakan, salah sebut adalah hal yang biasa.
Apalagi dalam debat kedua ditekankan tidak membawa sontekan. Karena itu penggunaan catatan diminimalisir, meski sebetulnya diperbolehkan.
"Ya karena semalam sifatnya bukan hafalan begitu," kata politisi PPP itu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
Baca juga:
Bawaslu Sebut Kubu Prabowo Laporkan Jokowi dengan Pasal Penghinaan
KPU Serahkan Protes Kubu Prabowo Saat Debat Capres pada Bawaslu
Reaksi JK Saat Jokowi Dituding Pakai Earpiece Saat Debat Kedua Capres
Fadli Zon Sebut 'Tim Hore' Jokowi Picu Keributan di Debat Capres Kedua
Soal Lahan di Aceh, Prabowo Diminta Tak Berlindung di Balik Nama GAM
KLHK Soal Niat Pemisahan Kementerian Ala Prabowo: Tentu Ada Untung Ruginya
Mentan Amran Kritisi Prabowo Soal Impor Pangan: Kita Sudah Ekspor