Jokowi disarankan pilih cawapres sosok santri milenial
Jokowi disarankan pilih cawapres sosok santri milenial. Figur santri yang dimaksud harus bisa diterima oleh Ormas Islam seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan sejumlah organisasi Islam lainnya di Tanah Air. Selain itu, sosok Cawapres yang dipilih Jokowi sebaiknya memiliki wawasan kebangsaan yang luas.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hampir dipastikan mencalonkan diri kembali sebagai Presiden di Pilpres 2019. Guna mengisi posisi Cawapres, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusulkan agar Jokowi memilih figur yang berasal dari kalangan santri.
“Kami di awal menyampaikan kepada Pak Jokowi, begini pak, bapak mohon izin kalau bapak mau mengambil calon wakil, itu pertama mengambil figur dari kalangan Islam. Dalam diskusi ini diterjemahkan sebagai santri," kata Wasekjen DPP PPP, Achmad Baidhowi di Jakarta, Minggu (11/2).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
Figur santri yang dimaksud harus bisa diterima oleh Ormas Islam seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan sejumlah organisasi Islam lainnya di Tanah Air. Selain itu, sosok Cawapres yang dipilih Jokowi sebaiknya memiliki wawasan kebangsaan yang luas.
"Ketiga, santri atau Cawapres Jokowi berintegritas dan tidak punya masalah, baik masalah moral, hukum atau masalah lainnya," imbuh dia.
Tak cukup sebagai santri, berwawasan luas, dan berintegritas, Cawapres Jokowi juga harus bisa mendulang dukungan dari kaum milenial. Biasanya, kata Baidhowi, mereka yang bisa menggalang dukungan kaum milenial adalah sosok yang masih muda.
"Apakah itu (Cawapres Jokowi) usia muda, silakan terjemahkan. Tetapi rata-rata dekat dengan usia muda," ucap dia.
Hingga saat ini, Jokowi memang belum menyatakan siapa yang layak menjadi Cawapres mendampingi dirinya di Pilpres 2019. Hanya saja, kata Baidhowi, Jokowi sudah berpesan kepada Ketua Umum PPP Romahurmuziy agar bekerja keras untuk mendapatkan suara maksimal.
"Pak Jokowi hanya memesankan bahwa beliau juga bertanggung jawab sebagai partai pengusung beliau, bagaimana PPP mendapatkan suara maksimal di pemilu 2019. Jangan sampai pak Jokowi menang, tetapi partai pendukungnya tidak signifikan," beber Baidhowi.
Sementara Pakar Komunikasi Politik, Emrus Sihombing mengatakan sebaiknya Jokowi memilih Cawapres yang bisa mendukung program pembangunan jangka panjang. Emrus juga setuju jika Jokowi memilih Cawapres dari kalangan santri asalkan bisa menghargai pluralisme, cinta Indonesia serta menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Hari ini yang dihadapkan ke Jokowi adalah isu SARA dan lain-lain sehingga sangat produktif kalau bapak presiden pertimbangkan dari santri, baik santri tengah, moderat, mencintai Indonesia," kata Emrus
Untuk diketahui, saat ini ada tiga figur yang diprediksi berpotensi menjadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Berdasarkan hasil kajian Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) tiga sosok itu adalah Ketua PPP Romahurmuziy, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi.
(mdk/ian)