Jokowi Kembali Sindir Prabowo
Jokowi: Jangan ada teriak pesimisme lagi, jangan ada teriak pasal 33, tapi dia memiliki (lahan seluas) lima kali Jakarta.
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi mengajak semua pendukungnya melawan berita bohong alias hoaks. Jawa Barat dengan penduduk yang mempunyai intelektual tinggi, diharapkan bisa membantu menyebarkan informasi yang valid.
Hal itu disampaikan saat menghadiri deklarasi dukungan dari kelompok alumnus perguruan tinggi yang mengatasnamakan "Alumni Jabar Ngahiji" di Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Minggu (10/3).
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto sebelum mengikuti debat capres? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburrokhman mengatakan, sebelum mengikuti debat nanti malam, Prabowo melakukan aktivitas kecil sejak pagi. Seperti olahraga agar fit. "Persiapan Pak Prabowo pagi olahraga dan menjaga suara ya," kata Habiburrokhman kepada awak media di Jakarta, Minggu (7/1).
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurut Jokowi, Jawa Barat adalah miniatur Indonesia karena masyarakatnya datang dari semua suku. Jangan sampai karena urusan politik atau berita palsu, hubungan antar masyarakat sampai terpecah pecah.
"Saya sangat berbahagia sekali masyarakat Jabar penuh toleransi, masyarakat terbuka. Jangan sampai karen berita hoaks, fitnah, cara cara tidak beretika, tidak bertatakrama, kita kelihatan tidak bersaudara," terangnya.
Jokowi menegaskan, dia tidak anti kritik. Jika memang salah, maka katakan salah. Namun, jika kinerjanya sudah baik, dia berharap tak selalu digambarkan salah. Apalagi menyebarkan informasi yang salah kepada masyarakat secara door to door.
"Harus berani meyiarakan yang benar. Katakan benar dan salah bilang salah. Saya juga enggak mau dipuji, kalau salah katakan salah," terangnya.
Menurutnya, akan bahaya jika banyak masyarakat percaya dengan berita yang tidak benar. Maka dari itu, dengan nada meninggi, dia meminta semua relawan untuk berani melawan.
Berbagai isu yang ditekankan adalah pelarangan azan dan penghapusan pendidikan agama. Menurutnya, isu tersebut tidak logis, karena dirinya menjaga hubungan yang baik dengan para ulama.
Selain itu, dia pun menyinggung tentang berbagai serangan ke pemerintah. Mulai dari kriminalisasi ulama hingga isu hoaks yang disebar dari rumah ke rumah. Baginya, semua proses hukum sudah dijalankan dengan aturan. Jika ada yang melanggar, semua harus menerima konsekuensinya. Maka dari itu, pendukungnya harus melawan semua berita palsu dengan fakta dan data. Disampaikannya secara sederhana kepada masyarakat di bawah.
"Harus berani lawan jangan diam. Coba kita lihat isu yang dibawa. Nanti pemerintahan kalau kita menang, azan akan dilarang. logikanya seperti apa?. Tetapi perlu diketahui, 9 juta lebih masyarakat kita percaya. Kalau diam dan tidak melawan, bisa jadi 15 juta lebih (yang percaya)," tegasnya.
"Jangan ada teriak pesimisme lagi, jangan ada teriak pasal 33, tapi dia memiliki (lahan seluas) lima kali Jakarta. Sebetulnya yang namanya pemberian lahan tidak apa-apa, legal. Tidak masalah. Tetapi lahan itu harus produktif dan memberikan manfaat kepada negara rakyat," tegasnya.
"Kita ini memberikan hutan sosial, sertifikat kok katanya tidak berguna, tidak bermanfaat. Yang sudah dibagikan ke petani, nelayan dan lain-lain 2,6 juta hektar selama empat tahun. Sertifikat yang sudah diberikan tanda bukti hak hukum 16 juta sertifikat kok dibilang tidak bermanfaat," ucapnya.
Baca juga:
TKN Klaim Jokowi Selera Publik, Prabowo Belum Mampu Rebut Kepercayaan Rakyat
SMRC: 25% Pendukung Prabowo Tak Percaya KPU, Jokowi Cuma 5%
Survei SMRC: Jokowi Tinggalkan Prabowo dengan Selisih Suara 23 Persen
Prabowo Digugat Terkait Kasus Jual Beli Saham Rp 52 Miliar
Nissa Sabyan Dikritik Karena Berpolitik, Ini Kata Prabowo Subianto
Prabowo: Memang Saya Tak Punya Gelar, Tapi Saya Punya Akal Sehat