Jokowi Menang di Quick Count Pilpres 2019, TKN Kawal Suara Agar Tak Dicurangi
Jokowi Menang di Quick Count Pilpres 2019, TKN Kawal Suara Agar Tak Dicurangi. Menurutnya, klaim BPN bukanlah suatu hal yang baru lagi.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menyatakan, saat ini tugas mereka hanya tinggal mengawal suara agar tidak terjadi kecurangan. Hal ini karena proses pemungutan suara sudah selesai dilakukan dan mulai memasuki proses penghitungan.
"Jadi tugas TKN kan belum selesai. Walaupun secara statistik, data, quick count kita menang, nah setelah ini kita akan mengawal agar perhitungan-perhitungan itu tidak dicurangi. Karena kan berangkat dari sebelumnya ada beberapa yang dicurangi," tutur Karding di Djakarta Theater, Sarinah, Jakarta, Rabu (17/4).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
Ia pun menanggapi klaim dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mengatakan bahwa paslon mereka unggul dari Jokowi-Ma’ruf Amin. Menurutnya, klaim BPN bukanlah suatu hal yang baru lagi.
"Kalau dari sejak terbentuknya BPN sampai sekarang memang ada klaimnya kan, biar saja mereka menikmati itu sebagai bentuk pengobatan," tukas Karding.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengatakan, ia tidak memungkiri kemungkinan adanya kecurangan dalam proses pemungutan dan perhitungan suara. Namun, ia menilai bahwa hal itu hanya tinggal dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
TKN sendiri tidak melihat adanya indikasi kecurangan yang direncanakan secara besar-besaran.
"Kan salurannya sudah ada. Tetapi kami tidak melihat adanya sebuah ketidakteraturan yang terstruktur, sistematis dan masif, itu tidak ada," katanya.
"Tetapi kalau di satu tempat ada yang tidak pas, ada yang kertas suaranya berkurang, ada yang mulainya terlambat, misalnya gembok kotak suaranya ketinggalan di rumah itu memang ada. Itu silakan saja. Artinya kalau itu dianggap banyak kan ada salurannya. Diajukan ke Bawaslu terkait dengan proses," lanjutnya.
Ia menegaskan, tugas TKN saat ini hanyalah mengawal suara agar tidak terjadi kecurangan. Selain itu, Arsul juga meminta seluruh pendukung Paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin untuk bersabar menunggu hasil perhitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Arsul menjelaskan, TKN tentu bersyukur atas hasil quick count yang ada, namun ini bukan berarti mereka bisa langsung bergembira. Sebab, UU Pemilu jelas menyatakan bahwa paslon baru resmi menang ketika KPU mengumumkannya.
"Karena itu tentu kami akan menunggu proses perhitungan manual yang dilakukan oleh KPU. Saya kira ini sikap yang juga ditekankan oleh Jokowi kepada kami para pengusung partai KIK dan juga relawan yang mendukung pasangan 01," ungkapnya.
Arsul menjelaskan, TKN tidak akan memberikan klaim kemenangan seperti yang dilakukan dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bahwa mereka unggul dari Paslon 01, Jokowi-Ma’ruf Amin berdasarkan survei internal.
Menurutnya, TKN hanya akan percaya kepada lembaga survei yang sudah kredibel dan ditayangkan di media televisi dan massa.
"Jadi tidak bisa juga kita mengklaim apa yang kemudian kita sebut quick count internal dan sebagainya. Kalau TKN tidak melakukan itu," lanjutnya.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Megawati Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo
Quick Count Charta Politika: Jokowi 54.35% dan Prabowo 45.65%, Suara Masuk 93.75%
VIDEO: Yakin Menang, Prabowo Minta Pendukungnya Tetap Tenang dan Tak Terprovokasi
Tak Deklarasi Kemenangan, Jokowi Dinilai Rendah Hati oleh Yenny Wahid
Jokowi Unggul Sementara Quick Count Pilpres 2019, Wali Kota Solo Cukur Gundul