Jokowi tak pilih Cak Imin jadi cawapres, PKB keluar dari koalisi
PKB sebenarnya ingin segera mendeklarasikan dukungan secara resmi kepada Jokowi. Akan tetapi, kata Daniel, para kiai dan ulama berpesan agar tidak terburu-buru menentukan sikap dukungan di Pilpres.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memutuskan mengusung Joko Widodo-Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2019. Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya bisa berubah haluan ke poros lain jika Jokowi akhirnya tidak memilih Muhaimin sebagai cawapres.
"Itu enggak hanya kita. Seluruh partai seperti itu," kata Daniel di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (10/4).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Apa yang diklaim dalam video tersebut tentang PKB dan Cak Imin? Sebuah video berdurasi 8 menit 10 detik beredar di platform YouTube dengan klaim Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak uang dengan nominal fantastis sebesar Rp4 triliun.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Jokowi memuji pencapaian PKB? Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Maman Imanul Haq mengungkap isi pertemuan Jokowi dan dua menteri PKB itu.
-
Siapa yang memimpin rapat pleno PKB bersama Cak Imin? "Iya benar (datang) sebagai Dewan Syuro. Belum tahu (pembahasan apa), katanya rapat pleno," ucap Tommy singkat.
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Namun, Daniel membantah jika PKB mendukung Jokowi sebagai capres tanpa syarat harus menggandeng Cak Imin sebagai cawapres. Menurutnya, suatu hal wajar bila partai mencalonkan kadernya menjadi calon pemimpin bangsa.
"Sama sekali enggak transaksional. Transaksional kan kalau ada jurusan uang. Tapi persoalan partai harus menempatkan kader, ya apa itu transaksional, kalau enggak gitu jangan berpartai," tegasnya.
"Pak Jokowi kan kader PDIP, itu transaksional enggak? Gitu. Kita hak bicara dalam konteks di luar kepentingan persoalan bangsa. Ideologi bagaimana membanung demokrasi bagaimana peran partai terhadap kemajuan bangsa," sambung Daniel.
PKB sebenarnya ingin segera mendeklarasikan dukungan secara resmi kepada Jokowi. Akan tetapi, kata Daniel, para kiai dan ulama berpesan agar tidak terburu-buru menentukan sikap dukungan di Pilpres.
Daniel menuturkan, pengurus DPP mempertimbangkan untuk mengambil sikap setelah ajang Pilkada 2018. Pertimbangannya untuk membaca peta politik lewat dinamika dan hasil Pilkada.
"Juni, mungkin rasional saja. Kita juga nunggu pilkada kan. Karena dari sana akan ada menegaskan kembali peta politik," ungkapnya.
Diketahui, Cak Imin berulang kali menyampaikan optimismenya bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019. Pasangan Jokowi-Muhaimin atau JOIN juga telah dideklarasikan Cak Imin saat peresmian posko JOIN di Jalan Tebet Barat VIII, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (10/4).
Cak Imin juga secara resmi mengumumkan PKB akan merapat ke parpol koalisi pengusung Jokowi pada Pilpres mendatang. Dalam kesempatan ini, Cak Imin menyatakan keyakinannya akan dipilih Jokowi sebagai cawapres. Ia pun mengklaim Jokowi tahu tentang deklarasi JOIN tersebut.
"Saya yakin ini akan gol. (Saya) bukan hanya optimis, yakin," tegasnya.
Baca juga:
Sandiaga soal Pilpres: Pak Anies pantasnya fokus di Jakarta
M Taufik: Hanya Pak Prabowo yang pantas pimpin negeri ini
Jokowi dilarang bagi sepeda saat kampanye 2019, ini respons Istana
Wasekjen Gerindra sebut cawapres Prabowo menunggu hasil Pilkada serentak
Waketum PAN sebut gerakan #2019GantiPresiden hanya lucu-lucuan
Ditanya Cawapres Jokowi, Airlangga sebut 'Golkar rame ing gawe, sepi ing pamrih'