Jokowi Temui Prabowo, PAN: Ini Contoh yang Baik, Dulu Berkompetisi Sekarang Sinergi
Dia pun menilai, publik akan senang melihat rival yang dulu bersaing, kini akrab saling mendukung.
Ketua DPP PAN Saleh Daulay menilai, pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) merupakan sikap Kenegarawanan yang patut dicontoh.
Sebab, di negara lain jika pernah menjadi rival dalam suatu kontestasi, mereka tak akan saling bertemu. Terlebih dari partai yang berbeda.
"Ini contoh yang baik. Mereka sudah mencontohkan bagaimana berkompetisi, lalu berkolaborasi, dan terakhir bersinergi. Tidak semua bisa melakukan hal seperti ini. Apalagi, keduanya berasal dari didikan partai politik yang berbeda," kata Saleh, Sabtu (7/12).
"Di luar negeri, kolaborasi biasanya hanya bisa dilakukan kalau satu partai saja. Kalau beda partai, ya beda pandangan. Tidak jarang ada kritik dan bahkan intrik dan manuver. Nah, Prabowo dan Jokowi ini justru tetap akrab dan sangat bersahabat," sambungnya.
Dia pun menilai, publik akan senang melihat rival yang dulu bersaing, kini akrab saling mendukung.
"Melihat pertemanan mereka itu membuat banyak orang senang. Tentu pasti saling mendukung. Baik ide, gagasan, maupun kritikan konstruktif," jelas dia.
Perihal isi pembicaraan, Saleh menilai hal tersebut tak begitu penting. Sebab, dia menyebut dengan adanya pertemuan dua tokoh itu akan berdampak nuansa politik yang cair.
"Poin pentingnya adalah mereka tetap saling mendukung. Prabowo tetap menghormati dan memberikan penghargaan tinggi pada Jokowi. Begitu juga, Jokowi sangat menghormati kewenangan-kewenangan konstitusional Prabowo," ujar dia.
Isi Pertemuan Jokowi dan Prabowo
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), di Kertanegara, Jakarta, Jumat (6/12) malam.
Dasco menyebut, Prabowo ingin menjamu jika Jokowi berada di Jakarta sekaligus sebagai kunjungan balasan.
"Pada waktu itu Pak Prabowo ke Solo dan Pak Jokowi bilang kalau ke Jakarta mau mampir kan. Nah ini kebetulan Pak Jokowi di Jakarta, ngobrol-ngobrol saja tadi sambil makan malam, enggak ada yang spesifik apa gitu yang dibahas," kata Dasco, kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta, Jumat (6/12) malam.
Lebih lanjut, Dasco mengatakan, Prabowo banyak memberi laporan soal Istana yang banyak perubahan terutama tata letaknya.
"Lebih banyak soal cerita-cerita nostalgia di Istana sih sebenarnya begitu. Jadi Pak Prabowo cerita ada beberapa tempat yang diubah, kemudian barangnya ada yang dipindah, gitu-gitu aja. Dan kemudian juga cerita kalau sekarang Pak Prabowo favoritnya itu di pojok mana, kan, di ruangan apa, begitu aja tadi ceritanya," jelas dia.
Saat ditanya, apakah ada pembahasan soal peluang Jokowi gabung Gerindra, Dasco pun membantahnya.
"Saya tadi diberitahu enggak ada ngomong soal begitu-begitu (gabung Gerindra)" tegasnya.