Kader Gerindra terima suap, Prabowo Subianto marah besar
Partai Gerindra menilai apa yang dilakukan Sanusi adalah perbuatan pribadi tak ada kaitan dengan partai.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, marah besar lantaran M Sanusi yang merupakan kader di DPRD DKI terlibat kasus korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Sanusi sebagai tersangka atas kasus suap terkait pembahasan raperda zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) dan raperda tata ruang strategis Jakarta Utara.
"Siapapun marah, mungkin setiap kader Gerindra marah," kata Anggota Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Habiburokhman di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Senin (4/4).
Habiburokhman menyayangkan apa yang dilakukan Sanusi. Apalagi, partai besutan Prabowo Subianto itu tengah gencar-gencarnya mendukung pemberantasan korupsi.
"Di tengah kita serius dukung pemberantasan tindak pidana korupsi dan jelang Pilgub DKI, ada peristiwa seperti ini," sesalnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan, Partai Gerindra tidak akan terpengaruh atas peristiwa ini. Apa yang dilakukan Sanusi, disebutnya sebagai masalah pribadi.
"Ini kan masalahnya Pak Sanusi ya. Itu berpengaruh pada nasib Pak Sanusi sendiri. Partai Gerindra adalah partai yang berkomitmen kuat dan konsisten berantas tindak pidana korupsi," jelas Habiburokhman.
"Ingat kami adalah partai yang pertama konsisten menolak Revisi UU KPK. Dan sampai saat ini kami pegang teguh itu. Kalau ada misalnya 1-2 rumput di sekian hektar padi, itu hal yang wajar," tandasnya.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan tiga orang tersangka atas kasus suap terkait pembahasan raperda zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) dan raperda tata ruang strategis Jakarta Utara. Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi yang merupakan kader Gerindra, ditangkap saat transaksi suap yang diberikan oleh pihak swasta inisial GEF yang merupakan perantara dari perusahaan PT Agung Podomoro Land (APL).
PT Agung Podomoro Land, melalui anak perusahaannya, PT Muara Wisesa Samudera, merupakan salah satu perusahaan pengembang dalam proyek reklamasi itu. Perusahaan ini melaksanakan pembangunan untuk Pulau G seluas 161 hektar yang peruntukannya adalah hunian, komersil, dan rekreasi.
Baca juga:
Kasus suap Raperda zonasi, Ahok mengaku siap diperiksa KPK
Bos Agung Sedayu Grup dicegah ke luar negeri, ini komentar Ahok
Ahok: Setelah Sumber Waras, ada isu reklamasi pulau mau hantam saya
KPK sebut banyak pengembang lakukan suap biar proyek lancar
Kasus Raperda zonasi, KPK cegah bos Agung Sedayu Group
KPK sebut bos Agung Sedayu mengetahui kasus suap Raperda zonasi
Kenapa Ahok ngotot lanjutkan proyek reklamasi?
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Apa yang dilakukan Prabowo dan Gibran setelah tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Mereka pun langsung menuju ruang acara buka puasa di lantai dua, Kantor DPP Partai Golkar.