Kader PDIP ini ogah duet dengan Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng
Kader PDIP ini ogah duet dengan Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng. Musthofa merasa yakin jika dirinya akan mendapatkan rekomendasi karena sebelumnya dirinya sudah tiga kali mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk bertarung menjadi Bupati Kudus. Sekali mengalami kegagalan dan dua kali berhasil jadi bupati Kudus.
Bupati Musthofa yang telah mendaftarkan dirinya sebagai bakal Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah di PDIP menolak jika disandingkan dengan incumbent Ganjar Pranowo. Sebab, kader PDIP ini mengungkapkan, jika dirinya mendaftarkan diri sebagai Cagub bukan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) yang akan bertarung di Pilgub Jateng 2018 mendatang.
"Kok disandingkan, kalau ini perintah partai, saya ini maju, maju Gubernur bukan maju Wakil Gubernur lho ya. Sekali lagi, saya maju Gubernur. Bukan Wakil Gubernur," tegas Musthofa dalam obrolannya bersama merdeka.com, Jumat (15/9).
Meski demikian, Musthofa tetap tunduk dan patuh apakah dirinya mendapatkan rekomendasi atau tidak dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Sekali lagi, dirinya mengungkapkan, jika niatnya maju di Pilgub Jateng sebagai Cagub bukan Cawagub.
"Tapi apapun keputusan partai, ya tegak lurus sebagai kader partai. Suruh berhenti, balik kanan, balik kanan. Maju, maju tapi nawaitu (niat) saya, bismillah saya, saya maju untuk Gubernur. Supaya apa? Semuanya bahagia," ungkapnya.
Musthofa menjelaskan, budaya di PDIP tidak ada mahar politik yang diberikannya kepada partai dalam pencalonan sebagai Cagub.
"Kan semua sudah disampaikan, nggak ada mahar politik dan saya sebagai kader partai pengurus partai struktural, mulai dari tiga kali rekomendasi yang saya dapat tidak ada mahar-mahar politik. Dan itu semua saya yang ngelakoni sendiri bukan katanya," jelasnya.
Musthofa merasa yakin jika dirinya akan mendapatkan rekomendasi karena sebelumnya dirinya sudah tiga kali mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk bertarung menjadi Bupati Kudus. Sekali mengalami kegagalan dan dua kali berhasil menduduki jabatan orang nomor satu di kota kretek itu.
"Tiga kali rekomendasi lho ya. Sekali gagal, dua kali jadi lho. Kan belum ada tho? Saya rasa untuk strategi sudah punya. Kita sudah punya pengalaman masing-masing. Wong ngikuti DPRD Provinsi sudah pernah, ya tho. Pilkada gagal 2003 udah pernah. Berhasil dua periode pernah, kurang apa lagi? Apalagi?" ujarnya.
Musthofa merasa bersyukur karena saat pendaftaran di DPD PDIP beberapa waktu lalu mulai dari Lurah sampai Gubernur Jateng mendaftarkan diri untuk memimpin Jateng. Ini menunjukan PDIP adalah partai terbuka bagi siapapun dalam mencari sosok pemimpin.
"Mulai dari kades sampai Pak Gubernur nyalon jadi artinya apa? Bahwa menunjukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini terbuka banyak. Tidak hanya terbuka, tapi terbuka banyak semuanya. Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan lancar. Saya yakin semua keputusan ada di Ketua Umum (Mergawati)," pungkasnya.
Baca juga:
Bupati Sukoharjo sebut rekomendasi cagub Jateng sudah di tangan Megawati
17 September, Gerindra perkenalkan tiga kandidat Cagub Jateng
Begini isi undangan Gerindra umumkan calon gubernur Jawa Tengah 2018
Kunjungi Lapas Brebes, Sudirman Said sindir pejabat menghindar proses hukum
17 September, Gerindra umumkan calon gubernur Jawa Tengah 2018
Cagub Jateng dari Gerindra tinggal dua nama: Ferry Juliantono dan Sudirman Said
Ditanya peluang diusung PDIP, Ganjar bilang 'Ditentukan sebentar lagi'
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa tugas penting yang diberikan PDIP kepada Ganjar Pranowo? “Tetap bersama rakyat,” tulis Ganjar di samping tanda tangan yang ia bubuhkan. “Kalau saya diminta atau tidak diminta, kalau kader ya harus siap,” tegasnya Ganjar saat diwawancara di gedung BCIS."Dulu dari dulu juga saya sering keliling ikut kampanye di banyak Pilkada gitu ya. Itu sudah melekat dalam diri, kalau kader ya harus begitu,” tambahnya.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa yang disebut sebagai pilihan realistis bagi PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. “Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,” kata Indaru dikutip dari ANTARA.