Karier politik Fahri Hamzah di ujung tanduk
Fahri Hamzah merupakan salah satu pendiri PKS.
Sebuah foto surat pemecatan Fahri Hamzah oleh Majelis Tahkim PKS beredar pada Minggu (3/4) kemarin. Meski tidak membenarkan isi surat tersebut, Presiden PKS Sohibul Iman mengakui jika mahkamah partainya telah mengeluarkan keputusan tersebut. Bahkan Sohibul telah mengirimkan surat kepada Fahri.
Jika benar dan akhirnya Fahri dipecat sebagai kader PKS, maka karier politiknya di ujung tanduk. Fahri selain harus melepas jabatannya sebagai wakil ketua DPR, juga harus meninggalkan gedung para wakil rakyat di Senayan. Karena dengan pemecatan itu, otomatis dia tidak lagi menjadi anggota DPR.
"Memutuskan. Maka Majelis Tahkim berdasarkan pertimbangan di atas, dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT dari perbuatan yang tidak adil, pada hari ini, Jumat tanggal sebelas bulan Maret tahun Dua Ribu Enam Belas memutuskan: Menerima rekomendasi BPDO yaitu pemberhentian Saudara Fahri Hamzah, SE dari semua jenjang keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera." demikian isi putusan pemberhentian yang beredar.
Sebagai salah satu kader yang bergabung dengan PKS sejak awal berdiri, Fahri menjalani sepenuhnya karier politiknya di PKS. Sikapnya yang vokal dan kritis terhadap siapa saja kadang membuat Fahri berseberangan dengan koleganya sendiri.
Fahri saat menjadi anggota Komisi III, pernah dikenang dengan komentarnya meminta KPK dibubarkan. Hingga kini, sikap itu tetap konsisten disuarakan karena dia menilai KPK hanya lembaga yang bersifat sementara atau ad hoc.
Saat menjadi wakil ketua DPR, Fahri bersama Fadli Zon getol membela Setya Novanto dalam kasus 'Papa Minta Saham'. Sikap inilah yang membuat rekannya di PKS gerah dan melaporkan Fahri ke Badan Penegakan Disiplin Organisasi (BPDO).
Tekait pemecatannya, Fahri enggan memberi komentar panjang. Dia mengaku belum menerima surat dari Presiden PKS. "Jangan saya lah (komentar)." "Belum," ujarnya melalui pesan singkat.
Seolah ingin menjawab isu yang beredar, melalui laman Facebook pribadinya, Fahri mengutip Hadits HR Tirmidzi sebagai ungkapan hatinya.
Janganlah kau ikatkan nasibmu pada pohon padi...meski ia berbuah nasi yang membuatmu kenyang...
Janganlah kau titipkan nasibmu pada manusia... meski ia raja... ia sama seperti kita
Janganlah kau sandarkan hidupmu pada negara atau imperium... meski kokoh mereka jatuh bangun...
Dan sandarkan lah nasibmu kepada Allah... karena DIA maha kuasa...
Dialah yang menulis nasibmu dari awal sampai akhir... lahir dan matimu dan setelah itu..
Dialah yang memutuskan kemuliaan atau kehinaan... bagimu di sini dan di sana...
Dialah yang memutuskan untukmu celaka atau selamat...
Seandainya seluruh bumi memusuhimu, tiada guna jika ia sahabatmu..
Seandainya seluruh manusia menyembah dan memujamu tiada guna jika Allah menjadi musuhmu...
Jika seluruh dunia menghendakimu celaka tidak bisa jika Ia telah memutuskanmu selamat..
Jika seluruh dunia inginkanmu selamat tidak berguna jika Ia telah putuskanmu celaka... pena telah diangkat dan lembaran-Lebaran telah kering... HR Tirmidzi